Deretan Fakta Unik Colosseum, Dindingnya Dulu Dicat Warna Cerah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juni 2023 12:05 WIB

Orang-orang berpose di depan Colosseum kuno Roma yang diterangi dengan warna bendera Italia untuk menunjukkan persatuan, solidaritas dan untuk menghormati para korban penyakit virus corona (COVID-19) dari seluruh dunia, di Roma, Italia, Ahad, 31 Mei 2020. REUTERS/Remo Casilli

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Italia sedang mencari seorang turis yang mencoret-coret dinding Colosseum, dengan Menteri Kebudayaan Gennaro Sangiuliano menyerukan hukuman percontohan bagi pria tak dikenal yang sejauh ini tidak diketahui identitasnya.

Turis itu tertangkap dalam sebuah video, diposting di media sosial pada Sabtu, menggores namanya dan pacarnya dengan kunci di dinding bagian dalam amfiteater batu Romawi kuno. Dia meninggalkan tulisan "Ivan + Hayley 23". Dia terlihat tersenyum, bahkan ketika pembuat video, berbicara dalam bahasa Inggris dan menggunakan kata-kata umpatan, menegurnya.

Namun, tahukah Anda jika dahulu dinding Colosseum dicat dengan warna-warna yang cerah? Berikut adalah beberapa fakta Colosseum Roma, yang bisa disaksikan wisatawan bila kelak mengunjunginya, sebagaimana dinukil dari Travel and Leisure.

Dinding Colosseum dulunya dicat dengan warna-warna cerah

Lorong-lorong Colosseum dicat dengan warna-warna cerah, termasuk lukisan brilian yang dibuat dalam warna merah, biru muda, hijau, dan hitam. Beberapa arkeolog juga percaya dinding luar stadion juga dicat. Sayangnya, kurang dari 1 persen permukaan yang dicat tersebut masih tersisa. Para arkeolog telah menemukan bagian yang dicat, melalui proyek pembersihan dan restorasi yang sulit.<!--more-->

Graffiti adalah tradisi

Lukisan bukan satu-satunya "hiasan" di dinding Colosseum. Para gladiator dan penggemar mereka mencoret-coret grafiti di seluruh dinding.

Batu dari Colosseum ada di bangunan lain

Advertising
Advertising

Gereja Katolik menggunakan batu Colosseum untuk membangun katedral St. Peter, St. John Latern, dan Palazzo Venezia.

Pembukaan Koloseum Roma dimeriahkan dengan pesta

Pada 80 M, ketika Colosseum akhirnya siap, Kaisar Titus (putra Vespasian) mengadakan pesta pembukaan raksasa, dengan permainan selama 100 hari berturut-turut. Itu bahkan bukan perayaan terpanjang — Kaisar Trajan mengadakan festival 123 hari yang menampilkan 9.138 gladiator dan 11.000 hewan.

Kaisar Titus mengisi Colosseum dengan air

Pesta bukan satu-satunya hal epik yang dilakukan Kaisar Titus pada 80 M, saat meresmikan Colosseum. Ia juga ingin menyaksikan drama pertempuran laut di dalam Colosseum, dengan membanjiri lantai arena hingga beberapa meter air sampai kapal dapat terapung.

Tidak setiap pertempuran berakhir dengan kematian

Film-film Hollywood menciptakan kesan para gladiator saling bunuh dalam pertempuran. Faktanya, tak semua gladiator mati bila kalah. Terkadang gladiator menolak untuk membunuh lawan mereka, di lain waktu gladiator favorit penggemar diberikan pengampunan.

Seorang pria menjalankan pertunjukan

Orang yang menjalankan pertunjukan disebut "editor" dan kadang-kadang kaisar sendiri. Dia akan duduk di kotak kekaisaran yang terletak di pusat dan memantau kegiatan. Ia bagai sutradara yang memutuskan apakah yang kalah harus hidup atau mati.

Terlibat dalam pertunjukan atau jadi penonton sama berbahayanya

Ketika kesulitan teknis mengganggu pertunjukan, Kaisar Claudius mengirim para operator pertunjukan ke arena pertarungan melawan gladiator. Bahkan Kaisar Caligula memerintahkan sekelompok penonton untuk dilemparkan ke arena.<!--more-->

Ribuan hewan mati

Bukan hanya manusia yang menderita nasib kejam di tembok Colosseum. Bangsa Romawi mengadakan perburuan bertahap dan membuat skenario hewan berkelahi dengan manusia, atau antara hewan dengan hewan.

Pertempuran mengerikan menyebabkan kematian ribuan hewan — 9.000 tewas selama upacara pembukaan Colosseum. Menurut History Today, pertempuran yang sangat mengerikan pada tahun 169 SM. Penduduk Roma melihat 63 singa dan macan tutul, 40 beruang, dan beberapa gajah dibunuh dalam satu pertunjukan.

Ada cerita di balik lantai itu

Saat ini, pengunjung Colosseum menyaksikan lantai monumen hilang. Ternyata di bawah lantai yang hilang itu, terdapat labirin batu yang menakjubkan yang ditata dalam bentuk garis dan lingkaran.

Labirin di bawah lantai Colosseum disebut hypogeum, dari kata Yunani untuk "bawah tanah". Hypogeum berfungsi sebagai tempat binatang dan gladiator rehat sebelum memasuki arena. Labirin tersebut dibuat untuk menciptakan ketegangan yang intens di hati para penonton.

Hypogeum terdiri dari serangkaian lengkungan labirin, terowongan, lorong-lorong, dan 36 pintu perangkap untuk membuat pertandingan gladiator semakin menarik.

Tiket gratis

Tiket ke sebagian besar acara yang diadakan di Colosseum digratiskan. Kaisar Roma menggunakan gladiator untuk menaikkan popularitas dan menghibur masyarakat dengan gladiator. Makanan pun dibagikan secara gratis dan berlimpah.

Tidak semua orang yang hadir diperlakukan sama

Penonton akan memasuki Colosseum melalui lengkungan bernomor yang masih bisa dilihat hingga hari ini. Pintu masuk diberi nomor I hingga LXXVI (1-76) dan memiliki pembagi marmer dan besi untuk memisahkan peserta berdasarkan kelas.

Ada perlindungan dari matahari

Roma pada musim panas, penonton tak akan kepanasan. Pasalnya, Colosseum dilengkapi dengan velarium — tenda yang dapat ditarik untuk memberikan keteduhan. Kadang-kadang, sparsiones, kabut pendingin beraroma balsam atau kunyit disemprotkan ke kerumunan warga.

Ada tiga bagian

Pesta sepanjang hari dibagi menjadi tiga bagian — venatio, atau perburuan hewan; ludi meridiani, atau permainan tengah hari, tempat para penjahat dan yang disebut damnati dieksekusi; diikuti oleh acara utama: para gladiator.

Ada hadiah kerumunan

Untuk memastikan orang-orang tetap tertarik, kudapan dan hadiah gratis seperti makanan, uang, atau bahkan gelar diberikan kepada warga, seperti kaos atau topi klub dibagikan di stadion modern.

IDA ROSDALINA | LUDHY CAHYANA

Pilihan Editor: Rusia Selidiki Keterlibatan Barat dalam Pemberontakan Grup Wagner, Biden: Tak Ada Hubungannya

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

6 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

10 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

11 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

14 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

14 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

19 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

20 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

22 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

22 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

26 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya