Mengenal Dmitry Utkin, Eks Petinggi Militer Rusia yang Terafiliasi dengan Grup Wagner

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 26 Juni 2023 20:14 WIB

Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, di markas besar Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia, di Rostov-on-Don, Rusia, di layar ini ambil dari video dirilis pada 24 Juni 2023. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato darurat bahwa pasukan tentara bayaran Grup Wagner adalah pengkhianat. Video Obtained by REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta -Yevgeny Prigozhin selaku pimpinan Grup Wagner menginstruksikan pasukannya untuk menghentikan parade militer ke Moskow pada Sabtu, 24 Juni 2023. Prigozhin menyebut bahwa penarikan pasukan tersebut ditujukan untuk menghindari eskalasi pertempuran dan pertumpahan darah di Rusia.

Sebagai catatan, dalam pemberontakan kilat yang melibatkan pasukan tentara bayaran Grup Wagner tersebut dilakukan hanya dalam waktu kurang dari sehari. Prigozhin menyebut bahwa anak buahnya hanya berjarak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Rusia, Moskow.

“Memahami tanggung jawab (atas kemungkinan) bahwa darah Rusia akan tumpah di satu sisi, kami membalikkan barisan dan kembali ke kamp lapangan seperti yang direncanakan,” ujarnya.

Selain itu, dalam parade militer yang disebut Prigozhin dengan March of Justice tersebut, dirinya juga menyebut bahwa pemerintah Rusia ingin membubarkan perusahaan tersebut. Dengan demikian, parade militer yang dilakukan pada 23 Juni pun merupakan respon Grup Wagner terhadap keinginan pemerintah yang mengancam eksistensi kelompok mereka.

“Mereka ingin membubarkan perusahaan militer Wagner. Kami memulai pawai keadilan pada 23 Juni. Sekarang, saatnya telah tiba ketika darah bisa ditumpahkan,” kata Prigozhin dalam pesan audio.

Advertising
Advertising

Namun demikian, penarikan kembali tentara bayaran Grup Wagner tersebut dilakukan setelah tercapainya kesepakatan antara Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko dengan bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin. Lukashenko memilih untuk terlibat dalam konflik tersebut sebagai penengah karena dirinya telah mengenal Prigozhin secara personal selama 20 tahun.

Dengan adanya pemberontakan tersebut, nama Yevgeny Prigozhin selaku pimpinan Grup Wegner dan nama Grup Wegner itu sendiri semakin melejit. Padahal terdapat sosok lain yang kuat di Grup Wegner, yakni Dmitry Utkin yang juga dikenal sebagai pendiri Grup Wegner.

Profil Dmitry Utkin

Seperti dilansir dari artikel yang ditulis oleh Sergey Sukhankin yang berjudul “Russian PMCs in the Syrian Civil War: From Slavonic Corps to Wagner Group and Beyond” menjelaskan bahwa embrio terbentuknya Grup Wagner berasal dari Korps Slavonic yang merupakan perusahaan militer swasta Rusia yang pertama. Korps tersebut dipimpin oleh Dmitry Utkin yang juga turut membantu Suriah dalam menghadapi gempuran teroris ISIS.

Meskipun mengalami kekalahan, tetapi pertempuran tersebut membawa perubahan yang signifikan terhadap restrukturisasi Grup Wagner secara menyeluruh. Selain membawa restrukturisasi secara organisasi Grup Wegner, kekalahan Perang Suriah juga membawa arus modernisasi ke perusahaan militer yang dipimpin oleh Dmitry Utkin tersebut.

Seperti dilansir dari laman spisok-putina.org, Dmitry Valeryevich Utkin merupakan salah satu mantan pimpinan militer Rusia yang lahir pada 11 Juni 1970. Utkin pernah menjadi Komandan dari 700th Special Forces Unit dari 2nd Separate Special Forces Brigade yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan Rusia.

Namun demikian, setelah dipindah tugaskan dan mengemban jabatan Letnan Kolonel, dirinya memutuskan bekerja untuk perusahaan keamanan swasta bernama Moran Security Group atau Grup Keamanan Moran. Dalam perusahaan keamanan tersebut, Utkin membentuk Korps Slavonic atau Slavic yang merupakan embrio dari Grup Wagner dan sempat membantu pemerintahan Suriah dalam menumpas ISIS.

Meskipun demikian, pada 2013, di tahun yang sama dirinya membantu pemerintah Suriah, Utkin juga ditahan oleh pemerintah Rusia. Namun setahun kemudian, seiring dengan memanasnya kondisi Crimea, jasa dirinya dibutuhkan kembali oleh pemerintah Rusia.

Sejak 2014, Utkin telah menjadi komandan dari pasukan tentara bayaran yang merupakan bagian dari Grup Wagner. Selama 2014 hingga 2015, pasukan tentara bayaran Grup Wagner yang dipimpin oleh Utkin sering terlihat beroperasi di Donbas, Luhansk, Donetsk, dan Semenanjung Crimea.

Pilihan editor : Muasal Grup Wagner, Korps Tentara Bayaran Rusia yang Sempat Melancarkan Pemberontakan Kecil

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

6 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya