Twitter Digugat Mantan Pegawai yang Tuntut Uang Bonus

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Juni 2023 17:48 WIB

Tampilan logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS, 18 November 2022. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan karyawan Twitter melayangkan gugatan yang menuduh perusahaan media social tersebut gagal membayar uang bonus bernilai jutaan dolar yang dijanjikan. Bekas pegawai Twitter itu pun menuntut uang ganti rugi atas pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan Twitter.

Kasus ini didaftarkan ke sebuah pengadilan federal di San Fransisco pada Selasa, 20 Juni 2023 oleh Mark Schobinger, yang pernah menjabat sebagai direktur di Twitter. Schobinger meninggalkan Twitter pada bulan lalu.

Schobinger mengatakan Twitter sudah berjanji akan tetap memberikan uang bonus kepada para pegawainya setelah media sosial itu dibeli miliarder Elon Musk pada Oktober 2022 lalu. Schobinger mengklaim dia dan rekan-rekannya tidak pernah melihat uang yang dijanjikan tersebut.

Advertising
Advertising

“Twitter pernah berjanji akan memberikan uang bonus periode 2022, namun (kenyataannya) Twitter menolak membayarnya kepada para karyawan yang masih bekerja di perusahaan itu pada kuartal pertama 2023,” demikian isi gugatan Schobinger.

Schobinger mengatakan pula, Twitter sebenarnya sudah menyisihkan uang untuk membayar bonus karyawan. Akan tetapi, uang yang sudah diserahkan ke tim keuangan Twitter, gagal didistribusikan ke karyawan yang berhak menerimanya.

Schobinger memutuskan untuk tetap bertahan bekerja di Twitter setelah Musk masuk ke perusahaan itu, semata karena ada jaminan bakal menerima uang kompensasi. Akibat janji manis itu, Schobinger pun menolak sejumlah tawaran kerja yang datang padanya.

“Saya bertahan karena percaya Twitter akan membayar uang bonus tahunan 2022,” kata Schobinger.

Schobinger menuduh Twitter telah melanggar kontrak kerja dan menuntut uang bonus yang hilang itu. Schobinger saat ini berusaha mengubah tuntutannya menjadi sebuah gugatan class action atas nama karyawan Twitter yang lain, baik yang masih bekerja atau pun yang sudah berstatus mantan pegawai. Dia mengklaim Twitter berutang pada mereka lebih dari USD 5 juta (Rp 74 miliar). Terkait hal ini, Twitter mengaku belum mempertimbangkan gugatan hukum tersebut.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Temui PM Modi di New York, Elon Musk: Kami Siap Investasi di India

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PSSI Tetap Siapkan Bonus untuk Timnas U-23 Meski Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

PSSI Tetap Siapkan Bonus untuk Timnas U-23 Meski Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Timnas U-23 Indonesia sebelumnya berhasil melewati target yang ditetapkan PSSI di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

6 hari lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

11 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

12 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

12 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

17 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

19 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Pecat 66 Pegawai Pelaku Pungli di Rutan

20 hari lalu

KPK Pecat 66 Pegawai Pelaku Pungli di Rutan

KPK telah menyerahkan Surat Keputusan Pemberhentian kepada 66 pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran pemerasan atau pungli di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

PDIP Belum Menyerah Gugat ke PTUN Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU Sebut Sudah Tak Ada Celah Hukum

20 hari lalu

PDIP Belum Menyerah Gugat ke PTUN Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU Sebut Sudah Tak Ada Celah Hukum

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun meminta KPU untuk menunda penetapan hasil Pilpres 2024 sembari menunggu hasil gugatan PTUN, KPU menolak

Baca Selengkapnya