Angkatan Bersenjata Inggris Pertimbangkan Hapus Istilah Militer yang Maskulin

Reporter

Tempo.co

Minggu, 18 Juni 2023 10:00 WIB

Kate Middleton Princess of Wales memberikan pertolongan pada pasukan yang terluka saat melakukan latihan ketika mengunjungi militer Irlandia, di Dataran Salisbury, Wiltshire, Inggris, 8 Maret 2023. Steve Reigate/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Inggris sedang mempertimbangkan sebuah proposal untuk menghapus istilah-istilah dalam militer Inggris yang berbau gender, di antaranya rifleman (penembak), guardsman (pengawal) hingga sejumlah level jabatan untuk diganti dengan nama-nama yang tidak begitu maskulin.

Gagasan pergantian istilah dalam dunia militer Inggris ini, muncul saat dilakukannya evaluasi istilah dan terminologi. Usulan ini dilaporkan sedang dalam pertimbangan setelah sejumlah prajurit perempuan mengutarakan pada Panglima Inggris Patrick Snaders kalau mereka merasa dikucilkan oleh frase yang didominasi oleh laki-laki dalam militer Inggris.

“Militer bangga dengan warisan dan tradisi yang dimiliki, yang berkontribusi dalam membuat pasukan menjadi efektif setelah sejarah yang cukup panjang. Masyarakat Inggris telah memberikan Angkatan Bersenjata Inggris sebuah keunikan dan kami menghargai kesetaraan pada setiap tentara Inggris,” demikian keterangan juru bicara Inggris yang dipublikasi The Times, Jumat, 16 Juni 2023.

Advertising
Advertising

Jika rencana perubahan tersebut disetujui, maka akan berlaku pula pada Angkatan Laut Inggris dan berpotensi menciptakan istilah yang doble seperti midshipman (gelandang) dan seaman (pelaut). Masih belum dijelaskan apakah akan diusulkan untuk mengganti gelar Angkatan Darat dan Angkatan Luat Inggris saat ini.

Meski proposal ini disorongkan dari kalangan tentara perempuan Inggris, namun resolusi dibaliknya masih belum bulat. Salah satu anggota tentara perempuan berpangkat kopral pada pekan ini mengatakan dia cukup bangga dengan gelar yang disandangnya sebagai rifleman dan tidak mempermasalahkannya (meski gelar terdengar maskulin).

Seorang tentara laki-laki Inggris yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan pada The Times kalau dia tidak peduli bagaimana tentara perempuan ingin dipanggil atau ingin diberi gelar. Dia menggambarkan masalah ini sebagai perang budaya yang tak masuk akal.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Indonesia Open 2023: Anthony Sinisuka Ginting Jadi Satu-satunya Harapan Tuan Rumah Raih Gelar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

9 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

12 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

13 jam lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya