Bertemu di Havana, Presiden Iran dan Kuba Bersumpah Hadapi 'Imperialisme Yankee'

Reporter

Tempo.co

Jumat, 16 Juni 2023 11:30 WIB

Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Istana Miraflores, di Caracas, Venezuela 12 Juni 2023. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi bertemu dengan timpalannya dari Kuba Miguel Diaz-Canel pada Kamis. Kuba menjadi perhentian terakhirnya dalam tur tiga negara Amerika Latin yang bertujuan untuk menopang dukungan di antara sekutu Amerika Latin yang dibebani, seperti Iran, oleh sanksi Amerika Serikat.

Raisi menyebut kunjungannya dengan sekutu utama Iran di Amerika Latin sebagai "titik balik" dalam hubungan.

Raisi mengatakan kepada wartawan di sebuah forum perdagangan di Havana Kamis pagi bahwa Kuba dan Iran akan mencari peluang untuk bekerja sama dalam pembangkit listrik, bioteknologi, dan pertambangan, di antara bidang lainnya.

"Kondisi dan keadaan di mana Kuba dan Iran saat ini memiliki banyak kesamaan," kata Raisi dalam percakapan dengan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel. "Setiap hari hubungan kami semakin kuat."

Pejabat tinggi kedua negara menandatangani perjanjian administratif untuk meningkatkan kerja sama antara kementerian kehakiman, lembaga bea cukai, serta telekomunikasi.

Advertising
Advertising

Raisi awal pekan ini mengunjungi para pemimpin sesama produsen minyak, Venezuela, di mana dia berjanji untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan memperluas kerja sama di bidang petrokimia. Sebelum tiba di Kuba, presiden Iran juga bertemu dengan Daniel Ortega dari Nikaragua di negara Amerika Tengah itu.

"Venezuela, Nikaragua, Kuba, dan Iran adalah di antara negara-negara yang harus dengan gagah berani menghadapi sanksi, ancaman, blokade, dan campur tangan imperialisme Yankee dan sekutunya dengan perlawanan yang gigih," kata Diaz-Canel kepada mitranya dari Iran.

"Kunjungan ini memperkuat keyakinan kami bahwa di Iran kami memiliki negara sahabat di Timur Tengah, yang dapat diajak curhat ... dan berbicara tentang masalah global yang paling kompleks."

Ditanya awal pekan ini tentang tur Raisi ke Amerika Latin, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan presiden Iran dapat berbicara dengan agendanya sendiri.

"Kami tidak meminta negara-negara di belahan bumi ini atau lainnya untuk memilih dengan siapa mereka akan bergaul atau dengan siapa mereka akan berbicara atau siapa yang akan mereka izinkan untuk berkunjung," kata Kirby. "Kami fokus pada kepentingan keamanan nasional kami sendiri di wilayah ini."

Kunjungan Raisi datang saat Kuba juga bergerak untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu jauh, tetapi kritis, seperti Rusia dan China, keduanya tunduk pada sanksi AS.

Diaz-Canel tahun lalu juga bertemu dengan presiden Rusia dan China, mempererat hubungan dan menandatangani kesepakatan untuk meringankan beban utang negara dan mengamankan bantuan menyusul dampak buruk Badai Ian, yang merusak pulau itu pada musim gugur lalu.

Kuba yang dikuasai komunis telah berada di bawah embargo perdagangan AS sejak tak lama setelah revolusi 1959 oleh Fidel Castro. Pembatasan itu, yang diperkuat oleh Presiden AS saat itu Donald Trump, telah berkontribusi pada krisis ekonomi yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya yang menyebabkan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Pilihan Editor: Iran-Venezuela Sepakat Tingkatkan Perdagangan Hingga Rp297 Triliun

REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

13 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

1 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

2 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya