Jack Dorsey: India, Turki, dan Nigeria Mengancam untuk Menutup Twitter

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 13 Juni 2023 12:16 WIB

CEO Twitter Jack Dorsey saat menghadiri di Indian Institute of Technology (IIT) di New Delhi, India, 12 November 2018. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter diancam akan ditutup di India, Nigeria, dan Turki kecuali jika mematuhi perintah untuk membatasi akun, dengan India ingin mengekang penggunaan platform media sosial oleh jurnalis dan pengunjuk rasa, kata salah satu pendiri twitter, Jack Dorsey, Senin, 12 Juni 2023.

Dorsey berhenti dari posisinya sebagai CEO Twitter pada 2021 dan platform media sosial tersebut dibeli oleh miliarder Elon Musk pada 2022.

"India misalnya, India adalah negara yang memiliki banyak permintaan terhadap kami seputar protes petani, seputar jurnalis tertentu yang kritis terhadap pemerintah," kata Dorsey, mantan CEO Twitter, dalam wawancara dengan acara berita YouTube Breaking Points.

Petani India mengakhiri satu tahun protes pada akhir 2021 setelah memenangkan konsesi dari pemerintah terkait undang-undang pertanian tertentu. Demonstrasi itu termasuk yang terbesar yang dihadapi oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP).

"Permintaan itu terwujud dalam cara-cara seperti: 'Kami akan menutup Twitter di India,' yang merupakan pasar yang sangat besar bagi kami; 'kami akan menggerebek rumah karyawan Anda,' yang mereka lakukan; 'kami akan menutup kantor Anda jika Anda tidak mengikutinya.' Dan ini adalah India, negara yang demokratis," tambah Dorsey.

Advertising
Advertising

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah berulang kali membantah terlibat dalam penyensoran online dan mengatakan pada Selasa, 13 Juni 2023, bahwa pernyataan Dorsey adalah "sepenuhnya kebohongan".

"Tidak ada yang masuk penjara atau Twitter 'ditutup'. Rezim Twitter Dorsey memiliki masalah dalam menerima kedaulatan hukum India," kata Wakil Menteri Teknologi Informasi Rajeev Chandrashekhar dalam sebuah posting di Twitter.

Dorsey juga menyebutkan tekanan serupa dari pemerintah di Turki dan Nigeria, yang telah membatasi platform tersebut di negara mereka pada titik yang berbeda selama bertahun-tahun sebelum mencabut larangan tersebut.

"Turki sangat mirip (dengan India), seperti kami mendapat begitu banyak permintaan dari Turki. Kami melawan Turki di pengadilan mereka dan sering menang, tetapi mereka terus-menerus mengancam akan menutup kami," katanya.

Dorsey juga menambahkan bahwa situasi di Nigeria sedemikian rupa sehingga Twitter bahkan tidak dapat menempatkan karyawannya di negara tersebut karena takut akan apa yang mungkin dilakukan pemerintah terhadap mereka.

Nigeria telah menangguhkan Twitter pada 2021 setelah menghapus postingan dari Presiden Muhammadu Buhari saat itu yang mengancam akan menghukum separatis regional. Negara itu mencabut larangan pada awal 2022 setelah Twitter setuju untuk membuka kantor lokal, di antara perjanjian lain dengan pihak berwenang.

Kelompok advokasi telah menyuarakan keprihatinan tentang situasi hak asasi manusia di India, Turki dan Nigeria.

REUTERS

Pilihan Editor: Jasad Manusia Ditemukan di Bawah Puing-puing Jembatan Roboh di Philadelphia

Berita terkait

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

6 jam lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

22 jam lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

23 jam lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

1 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

2 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

3 hari lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

3 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

3 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

3 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

3 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya