Konflik Sudan: Khartoum Berkecamuk setelah Gencatan Senjata 24 Jam Selesai

Senin, 12 Juni 2023 15:00 WIB

Asap membubung di dekat masjid setelah pemboman udara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan hebat dan tembakan artileri meletus di ibu kota Sudan, Khartoum, pada Minggu, 11 Juni 2023. Serangan udara langsung meletup setelah berakhirnya gencatan senjata selama 24 jam. Gencatan senjata itu berhasil menghentikan pertempuran antara faksi-faksi militer yang telah berlangsung selama delapan pekan.

Saksi mata seperti dikutip Reuters mengatakan pertempuran antara tentara dan paramiliter rapid support forces (RSF) saat ini adalah yang terberat selama berminggu-minggu. Pertempuran itu mencakup di lingkungan padat penduduk Haji Youssef di Bahri, satu dari tiga kota yang bersebelahan, bersama dengan Khartoum dan Omdurman – yang membentuk ibu kota di sekitar pertemuan Sungai Nil.

Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang menengahi gencatan senjata pada pembicaraan di Jeddah, mengatakan gencatan senjata telah memungkinkan pengiriman beberapa bantuan kemanusiaan penting dan langkah-langkah membangun kepercayaan.

Advertising
Advertising

"Namun, ada pelanggaran, dan setelah berakhirnya gencatan senjata jangka pendek, para fasilitator sangat kecewa dengan dimulainya kembali kekerasan yang intens, yang kami kutuk dengan keras," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Tepat setelah gencatan senjata berakhir pada pukul 6 pagi waktu setempat, sejumlah saksi mata mengatakan bentrokan dan tembakan artileri berlanjut di utara Omdurman. Mereka juga melaporkan pertempuran di Khartoum selatan dan tengah, serta di beberapa titik lain seperti di Shambat, sepanjang Sungai Nil di Bahri hingga jembatan Halfiya yang strategis – yang menyeberang ke Omdurman.

"Gencatan senjata membuat kami sedikit rileks, tetapi perang dan ketakutan kembali lagi hari ini," kata Musab Saleh, 38 tahun, warga Khartoum selatan.

Mohamed Usher, seorang aktivis lokal yang mengunjungi dua lokasi penembakan artileri di Khartoum selatan, mengatakan sedikitnya 11 warga sipil tewas di sana. Seorang aktivis di Khartoum Timur mengatakan ada enam warga sipil tewas akibat pertempuran itu.

Perang antara tentara Sudan dan paramiliter RSF pecah pada 15 April 2023 buntut ketegangan terkait rencana yang didukung dunia internasional untuk transisi menuju pemerintahan sipil.

Konflik Sudan telah menewaskan ratusan warga sipil dan menelantarkan lebih dari 1,9 juta orang, memicu krisis kemanusiaan besar yang mengancam akan menyebar ke seluruh wilayah yang bergejolak.

Pertempuran telah terkonsentrasi di ibu kota – banyak di antaranya telah menjadi zona perang yang dilanda penjarahan dan bentrokan. Tapi kerusuhan juga berkobar di tempat lain termasuk wilayah barat Darfur, yang sudah dilanda konflik yang memuncak pada awal tahun 2000-an.

Warga dan aktivis telah melaporkan kerusakan lebih lanjut dalam beberapa hari terakhir di El Geneina, dekat perbatasan dengan Chad – gelombang serangan baru oleh suku nomaden Arab yang memiliki hubungan dengan RSF.

Menurut Darfur Bar Association, lembaga yang memantau konflik di wilayah tersebut, di antara mereka yang tewas adalah sejumlah aktivis HAM, pengacara dan dokter. Kota Darfur sebagian besar terputus dari jaringan telepon selama beberapa minggu.

Sekitar 400 ribu warga Sudan yang meninggalkan rumah mereka, telah menyeberang ke negara tetangga, sekitar setengah dari mereka menuju utara ke Mesir. Pada Sabtu, 10 Juni 2023, Mesir memperketat aturan masuk dengan memperpanjang persyaratan visa masuk dari pria berusia 16-50 tahun ke semua warga negara Sudan.

Bahkan sebelum aturan berubah, ribuan orang Sudan harus menunggu lama di dekat perbatasan darat saat mereka mencoba mendapatkan visa. Di bandara Kairo, 22 warga Sudan dideportasi setelah ditolak masuk berdasarkan aturan baru, kata sumber bandara.

REUTERS

Pilihan Editor : Anggota DPR Soroti Transparansi Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kami Curiga, Tidak Melibatkan Publik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

22 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

1 hari lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

1 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

2 hari lalu

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

Joe Alwyn tergabung dalam Artist4Ceasefire yang menyerukan gencatan senjata di Palestina

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

2 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

3 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

4 hari lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

4 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya