Mahkamah Agung Belanda Putuskan Artefak Scythian Harus Dikembalikan ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Juni 2023 09:30 WIB

Benda-benda dari Krimea kuno dipajang pada sebuah pameran di museum Allard Pierson di Amsterdam pada tahun 2014, dalam gambar selebaran ini diperoleh Reuters pada tanggal 9 Juni 2023. Benda-benda tersebut, kebanyakan terbuat dari emas, dipinjamkan dari museum-museum di Krimea ketika itu dianeksasi oleh Federasi Rusia, memicu pertarungan hukum di Belanda atas kepulangan mereka .Courtesy of Monique Kooijmans/Allard Pierson/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Belanda pada Jumat, 9 Juni 2023, memutuskan artefak Scythian yang terbuat dari emas harus dikembalikan ke Ukraina, bukan ke Rusia. Artefak Scythian dipinjam dari Krimea sejak 2014 oleh museum Allard Pierson di Amsterdam, Belanda.

Putusan Mahkamah Agung tersebut ditujukan untuk mengakhiri perebutan selama 10 tahun soal siapa yang secara sah berhak mendapatkan koleksi artefak Scythian. Sebelumnya pengadilan di tingkat pertama Belanda menilai harta karun Krimea tersebut bagian dari warisan budaya sehingga harusnya dikembalikan ke Kyev karena artefak Scythian tersebut dipinjam oleh Belanda saat Semenanjung Krimea masih menjadi bagian dari Ukraina.

Otoritas Krimea berpandangan koleksi artefak Scythian, yang di antaranya terdiri dari lebih dari 2 ribu buat artefak dan bernilai sekitar USD 10 juta (Rp 148 miliar), seharusnya dipulangkan ke Krimea karena semua benda berharga itu ditemukan di Krimea dan sudah disimpan di sejumlah museum di Krimea selama bertahun-tahun.

Advertising
Advertising

Sedangkan pejabat tinggi di Rusia mengutuk putusan Mahkamah Agung Belanda tersebut karena dinilai telah dipolitisasi. Wakil Juru bicara majelis tinggi Rusia Konstantin Kosachev menyatakan putusan Mahkamah Agung Belanda untuk menyerahkan artefak Scythian ke Kyev itu, tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan namun lebih pada dukungan untuk Ukriana.

Anggota Senat dari Krimea Sergey Tsekov menggambarkan putusan Mahkamah Agung Belanda tersebut tidak berlandaskan hukum. Tsekov berkeras koleksi artefak Scythian secara hukum milik sejumlah museum di Krimea, yang dipinjamkan per unit.

“Putusan pengadilan itu tidak mengejutkan, namun kami memahami kalau hukum di negara itu tidak berlaku bagi Rusia,” kata Tsekov.

Akan tetapi, sejumlah politikus Rusia termasuk senator Kosachev menyoroti kalau putusan akhir Mahkamah Agung Belanda itu secara tidak sengaja mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.

“Secara hukum, keadaan inilah yang menjadi penentu dalam kasus ini. Pada 18 Maret 2014, berdasarkan kesepakatan aksesi, daerah otonomi Krimiea menjadi bagian dari Federasi Rusia,” tulis Kosachev.

Sumber; RT.com

Pilihan Editor: Alasan Yayasan Museum HAM Omah Munir Layangkan Somasi ke Pemerintah Kota Batu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

40 menit lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

12 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

23 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

3 hari lalu

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

Putusan MK dengan 3 hakim MK opsi dissenting opinion merupakan final and binding dalam aturan konstitusi. Apa artinya?

Baca Selengkapnya