Tak Mau Diekstradisi, Julian Assange Banding ke Pengadilan Tinggi Inggris

Reporter

Tempo.co

Jumat, 9 Juni 2023 07:30 WIB

Julian Assange mengacungkan jempolnya kepada pewarta foto saat tiba di Pengadilan Magistrasi Westminster, setelah ia ditangkap di London, Inggris, Kamis, 11 April 2019. Julian Assange adalah sosok yang paling dicari oleh pemerintah Amerika Serikat. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Julian Assange, Stella pada Kamis, 8 Juni 2023, mengungkap suaminya akan mengajukan sebuah banding ke Pengadilan Tinggi Inggris. Langkah itu diambil setelah ada hakim yang menolak mosi Assange dan membuka jalan untuk mengekstradisi Assange ke Amerika Serikat.

Assange adalah pendiri WikiLeaks. Dia sebelumnya pernah mengajukan banding pada Juni 2020 terkait perintah ekstradisi, namun pada pekan ini banding tersebut ternyata ditolak.

“Pada Selasa pekan depan, 13 Juni 2023, suami saya Julian Assange akan mengajukan sebuah permohonan banding ke Pengadilan Tinggi. Masalah ini kemudian akan dilanjutkan ke sidang publik dihadapan dua hakim baru di Pengadilan Tinggi. Kami tetap optimis kalau kami akan menang dan Julian tidak akan diektradisi ke Amerika Serikat, di mana dia menghadapi tuntutan yang bisa membuatnya menghabiskan sisa hidupnya di penjara dengan pengamanan super ketat hanya karena mempublikasi informasi yang benar yang mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat,” tulis Stella di Twitter.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada 6 Juni 2023, hakim di Pengadilan Tinggi Inggris dan Wales Jonathan Swift menolak total delapan mosi yang diajukan oleh Assange. Pendiri WikiLeaks itu sekarang hanya punya waktu lima hari untuk menyorongkan kasusnya ke dua hakim panel.

Reporters Without Borders (RSF) pada Kamis, 8 Juni 2023, mengutuk putusan Pengadilan Tinggi tersebut dengan menyebutnya konyol, di mana seorang hakim tunggal bisa mempengaruhi iklim jurnalisme di seluruh dunia.

“Bobot historis dari apa yang terjadi selanjutnya tidak dapat dilebih-lebihkan. Ini saatnya untuk menghentikan upaya menjadikan Assange terus-menerus sebagai target dan tindakan untuk melindungi jurnalisme serta kebebasan pers,” kata Rebecca Vincent dari RSF, yang juga menyerukan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar menghentikan gugatan terhadap Assange serta membiarkan Assange bebas tanpa ditunda-tunda lagi.

Pemerintah Amerika Serikat menggugat Assange dengan undang-undang mata-mata. Dia dituduh melakukan konspirasi untuk membajak sejumlah komputer Pentagon, terkait publikasi diari perang Irak dan Afghanistan pada 2010. Jika terbukti bersalah, maka dia terancam hukuman penjara hingga 175 tahun.

Assange berkeras kalau dokumen-dokumen itu diberikan padanya oleh sorang whistleblower, lalu publikasi yang dilakukan oleh WikiLeaks adalah produk jurnalisme yang dilindungi oleh First Amandement di bawah konstitusi Amerika Serikat.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: 8 Fakta Penangkapan Pendiri WikiLeaks Julian Assange

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

15 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

17 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

18 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

19 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

19 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya