Penembakan Massal Saat Wisuda SMA di AS, Pelaku Remaja 19 Tahun

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Juni 2023 18:04 WIB

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang remaja berusia 19 tahun menjadi tersangka pelaku penembakan massal di sebuah SMU di Virgina, Amerika Serikat. Pelaku memiliki empat pistol.

Peristiwa itu menyebabkan dua orang tewas dan lima lainnya terluka saat pelaku menembak ke arah kerumunan setelah upacara kelulusan sekolah menengah di kota Richmond, Virginia, Amerika Serikat. Polisi mengatakan telah menangkap satu tersangka, seorang pria berusia 19 tahun, di dekat sebuah teater tempat upacara wisuda berlangsung di dekat kampus Universitas Persemakmuran Virginia.

Tersangka kemungkinan akan dijerat dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat dua di samping pelanggaran lainnya, kata Kepala Polisi sementara Richmond Rick Edwards dalam konferensi pers. "Ketika mereka mendengar tembakan, itu jelas kekacauan," katanya. “Kami memiliki ratusan orang di Monroe Park, orang-orang berhamburan. Itu sangat kacau di tempat kejadian.”

Edwards menyebut perilaku tersangka menjijikkan dan pengecut, karena ia hanya berselisih dengan satu orang dalam penembakan massal tersebut. Korban adalah pria berusia 18 dan 36 tahun. Nama korban tewas tidak dirilis, tetapi polisi yakin tersangka, yang tidak segera diidentifikasi, mengenal setidaknya satu korban.

Adapun di antara korban luka-luka adalah seorang pria berusia 31 tahun yang kini sedang kritis. Empat korban lainnya adalah pria berusia 14, 32, 55 dan 58. Empat korban tersebut diperkirakan akan selamat, kata Edwards. Selain itu, seorang gadis berusia sembilan tahun ditabrak mobil dalam kekacauan yang terjadi, Banymak orang lainnya terluka karena jatuh atau menderita kecemasan.

Advertising
Advertising

Tersangka melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki. Ia ditangkap dengan empat pistol, tiga di antaranya mungkin telah ditembakkan, kata Edwards. Ia menekankan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan motif tersangka.

Polisi awalnya mengatakan dua tersangka ditahan, tetapi Edwards kemudian mengatakan bahwa mereka memutuskan salah satu dari mereka tidak terlibat.

Sekolah Umum Richmond mengatakan dalam sebuah pesan di situs webnya bahwa penembakan itu terjadi di Monroe Park, yang berada di seberang jalan teater dan berdekatan dengan kampus perguruan tinggi, setelah upacara kelulusan Sekolah Menengah Huguenot. Pengawas Sekolah Umum Richmond Jason Kamras mengatakan upacara kelulusan telah berakhir. Saat penembakkan terjadi, anak SMU yang baru lulus masih berada di luar dan sedang mengambil foto bersama keluarga atau teman mereka.

"Saya tidak punya kata-kata lagi tentang ini," kata Kamras. “Saya hanya bosan melihat orang tertembak, anak-anak kami tertembak. Dan saya mohon seluruh komunitas untuk berhenti, berhenti saja.”

Amerika Serikat telah terbiasa dengan penembakan massal di tempat-tempat umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan gereja.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Malaysia Menang Banding Rp222 Triliun dari Ahli Waris Sultan Sulu

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

6 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

6 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

15 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

17 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

18 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

20 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya