Turki Penjarakan Remaja 16 Tahun karena Gambar Kumis di Poster Erdogan

Rabu, 7 Juni 2023 12:16 WIB

Presiden Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Turki menangkap dan memenjarakan seorang pemuda berusia 16 tahun pada Selasa, 6Juni 2023. Sebabnya ia menggambar kumis pada poster kampanye bergambar Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Dilansir dari Al-arabiya, Beberapa media yang dekat dengan oposisi, termasuk surat kabar harian BirGun, Cumhuriyet dan stasiun TV swasta Halk TV, melaporkan pemuda dari kota tenggara Mersin itu dituduh merusak poster di dekat rumahnya dengan pena. Pemuda itu diduga mencoret-coret Poster Erdogan dengan kumis Hitler dan menulis kata-kata yang dinilai menghina.

Remaja tersebut ditangkap setelah diidentifikasi oleh kamera CCTV. Pihak berwenang mewawancarai anak remaja itu di rumahnya. Dalam wawancara itu ia mengaku telah menggambar kumis namun menyangkal menulis komentar yang menghina Erdogan.

Menurut Halk TV, pemuda itu dibawa ke hadapan jaksa penuntut umum. Dia dinyatakan telah "menghina presiden" dan dipenjara di sebuah fasilitas terdekat.

Menurut kementerian kehakiman Turki, “menghina presiden” adalah salah satu kejahatan paling umum. Tahun lalu ada 16.753 kasus serupa yang ditindak oleh pihak berwajib di Turki.

Advertising
Advertising

Erdogan dikenal keras terhadap para penantangnya. Di antara yang masuk penjara adalah Osman Kavala, 65 tahun. Filantropis dan aktivis ini telah dipenjara sejak 2017 atas tuduhan berusaha menggulingkan pemerintah dan mendanai protes massal pada 2013.

Pada 2019, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mengatakan penangkapan Kavala bertujuan untuk membungkamnya dan menghalangi para pembela hak asasi manusia lainnya. Pengadilan Turki mengkonfirmasi hukuman pengusaha kelahiran Paris itu dalam sidang banding tahun 2022.

Lainnya adalah Selahattin Demirtas, tokoh utama partai HDP pro-Kurdi Turki, telah menjalani hukuman penjara sejak 2016 karena menyebarkan "propaganda teroris". Dia juga dituduh melakukan puluhan kejahatan seperti menghina presiden dan memiliki hubungan dengan kelompok PKK yang dilarang, dan berisiko dipenjara hingga 142 tahun. Demirtas selalu membantah tuduhan itu.

Erdogan juga memenjarakan jurnalis yang mengkritiknya. Menurut Reporters Without Borders (RSF), 38 jurnalis berada di balik jeruji besi dan puluhan orang melarikan diri ke luar negeri, termasuk mantan pemimpin redaksi harian sayap kiri Cumhuriyet, Can Dundar. Lebih dari seribu akademisi universitas juga menjadi sasaran pembersihan institusi setelah upaya kudeta tahun 2016.

FATIMA ASNI SOARES | AL ARABIYA | FRANCE 24

Pilihan Editor: Zelensky: Pengiriman Jet F-16 Tinggal Tunggu Kesepakatan Akhir

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

14 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

17 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya