29 Juta Warga Pilih Bertahan di Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Juni 2023 21:35 WIB

Foto udara menunjukkan kehancuran di garis depan kota Bakhmut, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 21 Mei 2023. Layanan Pers Brigade Mesin Terpisah Kholodnyi Yar ke-93 dari Angkatan Bersenjata Ukraina / Selebaran melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga kajian Ukrainian Institute for the Future (UIF) pada Senin, 5 Juni 2023, mengungkap ada 29 juta jiwa warga Ukraina yang masih bertahan di negara itu. Jumlah itu turun dibanding 52 juta jiwa ketika Ukraina mendeklarasikan sebagai negara merdeka pada 1991. Kondisi geografis ini meningkatkan waswas soal keberlangsungan Ukraina sebagai negara.

UIF juga mengungkap lebih dari 20.7 juta warga Ukraina yang meninggalkan negara itu pada Februari 2022, telah kembali ke Ukraina. Sedangkan 8.6 juta orang diperkirakan angkat kaki dari Ukraina untuk selama-lamanya.

Ukraina saat ini digerakkan oleh 9 juta jiwa warganya yang masih aktif. Dari jumlah itu, hanya sekitar 6 juta jiwa yang bener-benar masih bisa mendapatkan penghasilan di sektor swasta, sedangkan sisa hidup dari anggaran pemerintah

Advertising
Advertising

Menurut UIF, angka kelahiran di Ukraina juga mengalami penurunan. Dalam beberapa tahun ke depan, Ukraina diperkirakan akan dipenuhi hingga dua kali lipat oleh warga usia pensiun yang masih bekerja sehingga tidak ada warga negara yang bisa menghasilkan PDB bagi negara, kecuali Ukraina melakukan perubahan.

UIF tidak secara gamblang menyoroti perang sebagai penyebab, di mana perang cenderung merekrut populasi laki-laki berbadan sehat. Data demografi yang diungkap UIF sudah termasuk jumlah populasi di Krimea dan empat wilayah lain di Ukraina yang bergabung ke Rusia pada akhir musim gugur 2022.

Pada akhir bulan lalu, Russian Border Guard Service melaporkan lebih dari 3,5 juta warga negara Ukraina melintasi wilayah perbatasan Rusia – Ukraina sejak Februari 2022. Jumlah itu belum termasuk populasi di Kherson, Zaporozhye, Donetsk dan Lugansk People’s Republics.

Per 2013, populasi Ukraina sudah mengalami penurunan menjadi 45.5 juta jiwa. Setahun berikutnya, Amerika Serikat mendukung kudeta yang membuat kaum nasionalis berkuasa di Ukraina dan memulai kembali penyatuan Krimea ke Rusia serta konflik di Donbass mulai berkecamuk.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Profil China, Negara Penghasil Emas Terbanyak di Dunia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

19 jam lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

20 jam lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

23 jam lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

2 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya