Presiden Belarus Sebut Konflik Ukraina Sudah Lama Terjadi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 Juni 2023 10:00 WIB

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengadakan konferensi pers di Minsk, Belarus 9 Agustus 2021. [Pavel Orlovsky/BelTA/Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Kamis, 1 Juni 2023, mengomentari perang Ukraina di sebuah pertemuan yang dihadiri oleh para kepala bidang keamanan Commonwealth of Independent States (CIS). Menurutnya, konflik di Ukraina bahkan dimulai sebelum kudeta pertama di Ukraina pertama terjadi pada 2014, di mana kudeta tersebut mendongkel kekuasaan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich.

Lukashenko mengkatakan konflik di Ukraina sudah dimulai bertahan-tahun silam, salahnya Rusia dan Belarus tidak segera menerbitkan resolusi. Dia pun setuju dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut pihaknya tidak memulai perang ini.

“Ini (konflik) bahkan dimulai sebelum 2014. Kami telah melihat segala yang terjadi di sini, kudeta dan apa yang menjemuskan Ukraina,” kata Lukashenko.

Advertising
Advertising

Lukashenko meyakini permusuhan pasti akan pecah cepat atau lambat meskipun Moskow tidak meluncurkan operasi militernya setahun lalu. Perang Ukraina saat ini pun seperti hal yang tak bisa dihindari, tetapi dengan kondisi yang lebih buruk lagi bagi Rusia dan Belarus.

“Satu-satunya kesalahan yang dibuat Rusia dan Belarus adalah terus mengupayakan penyelesaian konflik lewat jalur diplomasi, ketimbang segera meluncurkan tindakan militer,” kata Lukashenko.

Menurutnya, Presiden Ukraina saat ini Volodymyr Zelensky serta pendahulunya mantan Presiden Pyotr Poroshenko dan Yanukovich secara efektif tidak berbuat apapun dalam mengamankan sebuah perdamaian yang sudah ada bagi warga negaranya.

“Mereka tidak ingin ada peperangan, namun tampaknya telah didorong untuk melakukannya,” kata Lukashenko.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.

Amerika Serikat berencana mengumumkan paket bantuan militer baru senilai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,7 triliun untuk Ukraina. Menurut seorang pejabat Amerika Serikat, bantuan itu akan mencakup sistem pertahanan udara, amunisi dan dana untuk pelatihan.

Ukraina akan menerima amunisi Howitzer 155 mm, amunisi kontra-drone, dan pendanaan untuk citra satelit serta berbagai jenis pelatihan, menurut pejabat tersebut. Paket itu dibayar dari pendanaan Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden membeli senjata dari industri dibandingkan menggunakan stok senjata Amerika Serikat.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Rusia Tuding Ukraina Serang Wilayahnya di Belgorod, 8 Terluka

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

17 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

18 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya