Ukraina Tuding Rusia Menyiksa Pekerja di PLTN Zaporizhzhia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 Juni 2023 10:10 WIB

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia energi nuklir nasional Ukraina menuduh pasukan Rusia menyiksa para pekerjanya di pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia.

“Di PLTN Zaporizhzhia, penjajah meningkatkan tekanan terhadap para pekerja dan memaksa mereka menandatangani kontrak dengan Rusia di bawah siksaan,” kata Energoatom dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Anadolu pada Rabu.

Di kota satelit pembangkit nuklir Enerhodar, pasukan Rusia membully pekerja Ukraina yang sejauh ini menolak menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom, kata pernyataan itu.

“Para penjajah menyiksa para pekerja, mereka memukuli beberapa dari mereka tanpa basa-basi dan memaksa mereka untuk setuju bekerja sama dengan penyerang,” demikian pernyataan itu.

Otoritas Rusia belum menanggapi klaim tersebut.

Advertising
Advertising

Dalam pengarahan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan bahwa situasi keselamatan dan keamanan nuklir di PLTN Zaporizhzhia semakin rapuh dan berbahaya.

Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu dari 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia, telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret tahun lalu, segera setelah dimulainya perang di Ukraina.

Kekhawatiran akan bencana nuklir tetap ada di tengah klaim penembakan di sekitar area tersebut.

Sementara itu, Rusia menuding Ukraina menolak semua proposal untuk memastikan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diajukan oleh (IAEA). Padahal menurut Moskow, Ukraina tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan seperti itu, kata seorang diplomat senior Rusia, Rabu.

“Dalam pertanyaan ini, seperti dalam banyak pertanyaan lainnya, Ukraina tidak memiliki kapasitas hukum. Kepemimpinan negara ini memenuhi tuntutan Washington dan London, yang demi kepentingan politik, dengan mudah mengorbankan nyawa rakyat dan keselamatan fasilitas nuklir di benua Eropa,” kata Alexander Grushko dalam sebuah pernyataan.

Diplomat tersebut mengatakan bahwa Rusia akan terus mengambil langkah-langkah untuk memberikan keamanan bagi PLTN Zaporizhzhia.

“Kami tidak pernah mengerahkan dan tidak berencana mengerahkan kontingen militer dan peralatan militer yang dimaksudkan untuk operasi ofensif di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir. Hanya ada kekuatan di pembangkit listrik tenaga nuklir yang diperlukan untuk melindunginya dari serangan Ukraina, serta untuk menghilangkan konsekuensi yang mungkin terjadi,” katanya.

Grushko juga mendesak IAEA untuk “secara terbuka mengutuk” dan mengungkapkan informasi tentang serangan Ukraina terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. “Kami berharap IAEA akan menunjukkan ketidakberpihakan dan non-keterlibatan badan tersebut dalam masalah ini,” katanya.

Pilihan Editor: Bos Nuklir PBB Pantau Langsung PLTN Zaporizhzhia di Ukraina

ANADOLU

Berita terkait

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

20 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

23 jam lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

1 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

2 hari lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

3 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

4 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

5 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

6 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

6 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

6 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya