Ketika Warga China Kembali Jualan di Kaki Lima setelah Pandemi Berlalu

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 30 Mei 2023 13:05 WIB

Wang Chunxiang menjual kue beras manis kukus di gerobak di antara pedagang kaki lima lainnya di Shanghai, China 21 Mei 2023. REUTERS/Nicoco Chan

TEMPO.CO, Jakarta - Wang Chunxiang mendorong gerobak di sekitar area sibuk di Shanghai, China, kucing-kucingan dengan pihak berwenang saat dia mencoba menjual kue. Gaji dari pekerjaan yang bisa dia dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

"Gaji terlalu rendah," kata pedagang asongan berusia 43 tahun itu, setelah melayani pelanggan kue beras manis kukus dari wajan.

"Pada usia saya, tanpa banyak pengetahuan, saya hanya bisa mendapatkan 5.000 hingga 6.000 yuan (hampir Rp13 juta) per bulan sebagai tukang bersih-bersih. Sewa rumah di Shanghai sangat mahal. Bahkan rumah berkualitas rendah pun 2.000-3.000 yuan," kata Wang, yang baru-baru ini kembali jualan makanan setelah istirahat enam tahun.

Dia bisa mendapatkan sekitar 10.000 yuan dalam sebulan dengan menjual kue seharga 15 yuan per kotak.

Saat kehidupan di China kembali normal setelah pandemi, para pedagang asongan turun lagi ke jalan. Mereka setidaknya ingin menambah pendapatan di tengah pemulihan ekonomi yang tidak merata di mana pekerjaan dan pertumbuhan upah lamban.

Selama beberapa dekade, warung pinggir jalan dan penjaja - yang jamak di Asia - telah dilarang atau diatur secara ketat di banyak kota di China, dengan pihak berwenang menganggapnya tidak sedap dipandang.

Namun, ada tanda-tanda bahwa pemerintah daerah memberikan lebih banyak kelonggaran kepada pedagang asongan, sebuah tren yang diperkirakan akan terus berlanjut.

Advertising
Advertising

Zibo di China timur menjadi sensasi media bulan ini setelah serbuan turis yang mengunjungi warung makan jalanan memaksa pihak berwenang untuk mengeluarkan peringatan tentang kepadatan penduduk.

Pusat teknologi Shenzhen, yang melarang pedagang kaki lima pada tahun 1999, akan melonggarkan pembatasan kios jalanan mulai September. Shanghai sedang mencari opini publik untuk merevisi peraturan jajanan dan pada bulan April mengatakan telah menyiapkan 74 tempat untuk vendor.

Lanzhou di barat laut mengatakan bulan ini akan menetapkan area untuk kios pinggir jalan karena berusaha mendorong inovasi dan kewirausahaan.

"Wajar bagi beberapa pemerintah daerah untuk mendukung pedagang kaki lima karena mereka menghadapi tekanan besar dalam menstabilkan ekonomi lokal dan pasar kerja," kata Bruce Pang, kepala ekonom di Jones Lang Lasalle.

Pendapatan rumah tangga tumbuh 3,8% tahun ke tahun di kuartal pertama, tertinggal dari pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Pasar kerja tetap lesu dengan pengangguran kaum muda mencapai rekor tertinggi.

Tekanan ekonomi memaksa pedagang asongan mengambil risiko denda atau produk mereka disita.

Wang Xuexue, 28 tahun, yang menjual bunga dari atas skuternya di Shanghai, lebih suka menjajakan dagangannya jauh dari area yang ditentukan, karena menurutnya kurang ramai dan dikenai biaya.

"Tentu saja pihak berwenang mencoba menangkap kami. Kalau tidak, kami tidak akan lari secepat itu," kata Wang Xuexue, yang bekerja di toko bunga hingga saat ini.

Bahkan di Beijing, yang menurut Presiden Xi Jinping harus tetap menjadi "pusat politik" tanpa ekonomi jalanan, pedagang asongan terlihat di tempat-tempat wisata.

Lu Wei, seorang penjual pena, memiliki toko sendiri sebelum pandemi tetapi membatalkan sewa pada tahun 2020 karena penjualan turun dan dia tidak mampu lagi membayar sewa. Dia sekarang menjual pulpen 30 yuan di sepanjang danau Houhai di Beijing, meskipun bisnis sedang lesu.

"Orang-orang tidak punya uang di saku mereka. Bahkan jika mereka memilikinya, mereka tidak ingin membelanjakannya," kata Lu.

REUTERS

Pilihan Editor Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul 'Kesukuan Digital'

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

6 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

10 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

16 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

20 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

24 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

25 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

27 hari lalu

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

32 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

32 hari lalu

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam

Baca Selengkapnya