Kim Jong Un Setujui Korea Utara Luncurkan Satelit Pengintaian Militer untuk Awasi AS

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 30 Mei 2023 11:31 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menyaksikan peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik menuju Laut Jepang yang terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya pada bulan depan untuk memantau kegiatan Amerika Serikat di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 30 Mei 2023, seperti disiarkan kantor berita Pemerintah Korea Utara KCNA, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa, Ri Pyong Chol, peluncuran satelit itu sebagain reaksi atas latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Pyongyang menilai kegiatan secara terbuka itu menunjukkan "ambisi sembrono untuk agresi", sehingga mengharuskan Pyongyang memiliki "sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time."

"Kami akan secara komprehensif mempertimbangkan ancaman saat ini dan masa depan, serta mempraktikkan kegiatan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat pencegahan perang yang menyeluruh dan praktis," kata Ri dalam pernyataannya.

Pasukan AS dan Korea Selatan melakukan berbagai latihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk apa yang mereka katakan sebagai latihan tembak-menembak gabungan terbesar minggu lalu. Latihan mereka sempat dikurangi di tengah pembatasan Covid-19, dan upaya penjajakan diplomatik dengan Korea Utara.

Advertising
Advertising

Korea Utara, yang memiliki perangkat senjata nuklir, sebelumnya menyatakan telah menyelesaikan pengembangan satelit mata-mata militer pertamanya. Pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.

Pernyataan itu tidak merinci tanggal peluncuran yang tepat, tetapi Korea Utara memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran antara 31 Mei dan 11 Juni. Tindakan ini memaksa Tokyo menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.

Jepang mengatakan akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.

"Peluncuran satelit (Korea Utara) menggabungkan teknologi yang hampir identik dan kompatibel dengan yang digunakan untuk rudal balistik, dan terlepas dari peruntukan yang digunakan oleh Korea Utara, kami percaya bahwa yang direncanakan kali ini juga menggunakan teknologi rudal balistik," kata Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno pada Selasa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin menyatakan, setiap peluncuran Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk yang digunakan untuk menempatkan satelit di orbit, akan melanggar berbagai resolusi PBB.

Peluncuran itu akan menjadi yang terbaru dari Korea Utara dalam serangkaian peluncuran rudal dan uji senjata, termasuk salah satu rudal balistik antarbenua baru berbahan bakar padat bulan lalu.

Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.

REUTERS

PILIHAN EDITOR Ukraina: Hanya Ada Satu Syarat Negosiasi Damai, Rusia Tarik Seluruh Pasukan

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya