Rusia Ingatkan Barat Tak Bermain Api Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Mei 2023 07:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya agar tidak bermain api dengan menggandakan dukungan untuk Ukraina. Peringatan itu diungkapkan Lavrov di tengah rencana negara-negara Barat mengirimkan jet tempur F-16 ke Ukraina.

“Tentu saja, ini eskalasi yang tidak dapat diterima,” kata Lavrov mengenai pengiriman pesawat tempur buatan Amerika ke Kiev, dalam wawancara dengan Russia 1 TV pada Minggu, 28 Mei 2023. “Saya pikir ada orang-orang berakal sehat di Barat yang memahami hal ini. Tapi semuanya didikte oleh Washington, London, dan satelit mereka di dalam Uni Eropa," ujarnya.

Menurut Lavrov, negara-negara Polandia dan Baltik seperti Latvia, Lituania, dan Estonia, melaksanakan tujuan AS di lapangan yang ingin melemahkan Rusia.

Beberapa negara Barat, kata Lavrov, sudah mendiskusikan 'dekolonisasi' Rusia. "Yang berarti pemisahan negara kita, ini adalah permainan api. Tidak ada keraguan tentang itu,” ujarnya.

“Saya berharap orang-orang yang berakal sehat akan menjauh dari dukungan tanpa syarat untuk rezim neo-Nazi yang diciptakan oleh Barat sendiri,” katanya menambahkan.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan bahwa ucapan Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, yang mengakui bahwa Ukraina tidak dapat merebut kembali wilayah yang hilang dari Rusia dalam waktu dekat, adalah sebuah langkah maju untuk memahami realitas di lapangan.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky meminta Barat menyediakan pesawat tempur F-16. Alasannya pesawat tempur itu sangat penting untuk mempertahankan wilayah udara Ukraina di tengah serbuan rudal Rusia yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur energi.

Pada KTT G20 pekan lalu, Presiden AS Biden Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mendukung upaya Inggris, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan F-16. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan pada acara tersebut bahwa AS akan bekerja dengan sekutu untuk menentukan kapan pesawat akan dikirimkan, siapa yang akan mengirimkannya, dan berapa banyak. Beberapa outlet melaporkan bahwa jet tidak akan disediakan oleh AS, tetapi pemerintahan Biden sebaliknya akan mengizinkan sekutunya untuk mentransfer F-16 ke Kyiv.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang lebih canggih ke Ukraina oleh AS dan sekutunya dapat melewati garis merah. Pengiriman pesawat tempur itu akan menyebabkan permusuhan kian meruncing. Rusia mengatakan bahwa penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan untuk pasukan Ukraina membuat negara-negara Barat secara de facto menjadi pihak yang terlibat dalam konflik.

RT | REUTERS

Pilihan Editor: Salju Longsor di Pakistan, 11 Orang Suku Nomaden Tewas Tertimbun

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

20 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

3 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya