Jenderal AS: Rusia tak akan Raih Kemenangan Militer atas Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 26 Mei 2023 17:16 WIB

Anggota Korps Relawan Rusia terlihat berada dekat perbatasan Rusia, di Ukraina 24 Mei 2023. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

TEMPO.CO, Jakarta - Kamis, 25 Mei 2023, Jenderal Amerika Serikat (AS) Mark Milley mengatakan bahwa Rusia tidak akan pernah meraih kemenangan militer di Ukraina. Namun, ia juga memperingatkan bahwa Kyiv tidak mungkin memaksa keluar semua pasukan Moskow dalam waktu dekat.

Komentar Milley menyiratkan, perang Rusia-Ukraina bakal terus berlarut-larut dengan tidak adanya keberlangsungan negosiasi. Kedua negara pun sama-sama tidak berada dalam posisi untuk meraih kemenangan yang nyata.

“Perang ini secara militer tidak akan dimenangkan oleh Rusia. Pokoknya tidak,” ungkap Milley usai pertemuan virtual puluhan negara pendukung Ukraina. Menurutnya, tujuan Rusia untuk menggulingkan pemerintah di Kyiv tidak bakal bisa dicapai secara militer. Di saat bersamaan, ada ratusan ribu tentara Rusia di Ukraina yang membuat Kyiv tidak mungkin merebut kembali semua wilayahnya dalam waktu dekat.

“Itu berarti pertempuran akan berlanjut penuh darah dan kesulitan. Pada titik tertentu, kedua belah pihak akan menegosiasikan penyelesaian atau sampai pada kesimpulan militer,” hemat Milley. AS sendiri telah memelopori dukungan internasional untuk Ukraina dengan membentuk koalisi pendukung Kyiv sejak Rusia mulai menginvasi pada Februari 2022, termasuk mengoordinasikan bantuan dari puluhan negara.

Total bantuan keamanan yang telah diberikan kepada Ukraina mencapai hampir $65 miliar, menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Gedung Putih mengatakan bahwa Washington bakal mendukung penyediaan pesawat tempur canggih F-16 untuk Ukraina walau sempat ragu atas langkah itu. Sebagai upaya yang signifikan, para pilot Ukraina rencananya akan dilatih untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi keempat tersebut.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Austin mengatakan bahwa pendanaan dapat dibentuk dari kontribusi keuangan oleh negara-negara pendukung Ukraina yang tidak memiliki F-16 maupun kemampuan dalam pelatihan dan pemeliharaan pesawat. Milley pun menjelaskan, alasan AS tidak mendukung penyediaan pesawat tempur Kyiv sejak awal adalah khawatir kurangnya alokasi dana untuk kebutuhan yang lebih mendesak. AS masih punya upaya jangka panjang untuk membangun Angkatan Udara Ukraina dengan ukuran, ruang lingkup, serta skala yang diperlukan.

Pilihan editor: Ukraina Jatuhkan 10 dari 17 Rudal Rusia, Jinakkan 20 Drone Shahed Buatan Iran

SYAHDI MUHARRAM

Berita terkait

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

35 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

4 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya