Ada Serangan ke Wilayah Rusia, Ukraina Bantah Terlibat

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 22 Mei 2023 22:36 WIB

Potongan video menunjukkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan depot bahan bakar yang terbakar di kota Belgorod, Rusia 1 April 2022. Russian Emergencies Ministry/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menuding sebuah 'kelompok sabotase' Ukraina telah memasuki wilayah mereka dan melakukan serangkaian serangan di provinsi Belgorod, Senin, 22 Mei 2023.

Gubernur wilayah Belgorod Rusia mengatakan penyusup masuk ke distrik Graivoron yang berbatasan dengan Ukraina, dan berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.

Namun, media Ukraina Hromadske mengutip intelijen militer mengatakan dua kelompok oposisi bersenjata Rusia, Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RVC), keduanya terdiri dari warga negara Rusia, yang melakukan serangan itu.

Saluran Telegram Baza, yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, menerbitkan rekaman udara yang memperlihatkan sebuah kendaraan lapis baja Ukraina bergerak maju di pos pemeriksaan perbatasan Graivoron.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu, dan pekerjaan sedang dilakukan untuk mengusir "penyabotase", lapor kantor berita RIA Novosti.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan di Telegram bahwa tentara Rusia, penjaga perbatasan dan dinas keamanan FSB terlibat dalam operasi tersebut. Dia mengatakan sedikitnya enam orang terluka dan tiga rumah serta gedung administrasi rusak.

Baza mengatakan ada indikasi pertempuran di tiga pemukiman di sepanjang jalan utama menuju Rusia. Saluran Telegram "Buka Belgorod" mengatakan aliran listrik dan air telah terputus ke beberapa desa.

Advertising
Advertising

Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Legiun Kebebasan Rusia - sebuah milisi Rusia berbasis di Ukraina yang dipimpin tokoh oposisi Rusia Ilya Ponomarev, mengatakan bahwa mereka bekerja di dalam Rusia untuk penggulingan Putin - mengatakan di Twitter bahwa mereka telah "sepenuhnya membebaskan" kota perbatasan Kozinka. Dikatakan unit maju telah mencapai pusat distrik Graivoron, lebih jauh ke timur.

"Lanjutkan. Rusia akan bebas!" tulisnya.

Kelompok itu juga merilis video yang menunjukkan lima pejuang bersenjata lengkap.

"Kami orang Rusia, seperti Anda. Kami orang-orang seperti Anda. Kami ingin anak-anak kami tumbuh dengan damai," kata seseorang sambil menghadap kamera. "Sudah waktunya untuk mengakhiri kediktatoran Kremlin."

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, "Ukraina menonton peristiwa di wilayah Belgorod Rusia dengan minat dan mempelajari situasinya, tetapi tidak ada hubungannya dengan itu."

"Seperti yang Anda ketahui, tank dijual di toko militer Rusia mana pun, dan kelompok gerilya bawah tanah terdiri dari warga negara Rusia."

Hromadske mengutip juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov yang mengatakan operasi itu akan menciptakan "zona keamanan" untuk melindungi warga Ukraina dari serangan Rusia.

Kremlin mengatakan serangan itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kota Bakhmut di Ukraina timur, yang diklaim telah direbut oleh pasukan Rusia secara keseluruhan setelah lebih dari sembilan bulan pertempuran sengit.

"Kami sangat memahami tujuan pengalihan semacam itu - untuk mengalihkan perhatian dari arah Bakhmut dan meminimalkan efek politik dari kekalahan Bakhmut untuk pihak Ukraina," kata Peskov seperti dikutip.

Awal Maret, FSB melaporkan serangan dari Ukraina ke wilayah Bryansk Rusia.

Dalam video yang beredar online pada saat itu, orang-orang bersenjata yang mengaku anggota RVC mengatakan bahwa mereka telah melintasi perbatasan untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai "rezim berdarah Putin dan Kremlin".

RVC didirikan Agustus lalu oleh Denis Kapustin, seorang nasionalis Rusia yang berbasis di Ukraina, dan mengumumkan pada 17 Mei di saluran Telegramnya bahwa mereka bergabung dengan Legiun Liberty Rusia, yang juga menyebut dirinya Legiun Kebebasan Rusia

RVC telah bertempur di berbagai front di Ukraina bersama pasukan Ukraina dan mengatakan telah melakukan setidaknya tiga serangan ke wilayah Bryansk sejak Maret.

REUTERS

Pilihan Editor Nasib 17 ABK Indonesia Korban Kapal China Belum Jelas, 7 Jenazah Ditemukan

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

10 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya