KTT G7 Hiroshima: Antara Kecemasan Nuklir dan Perang Ukraina

Jumat, 19 Mei 2023 12:30 WIB

Pemimpin negara G7 berfoto saat mengujungi Hiroshima Peace Memorial Park di Jepang, 19 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum memulai konferensi tingkat tinggi atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada Jumat, 19 Mei 2023, para pemimpin negara anggota G7 akan meletakkan karangan bunga di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima. Rapat puncak yang diperkirakan bakal menentukan langkah strategis menanggapi invasi Rusia ke Ukraina itu, berlangsung hampir 78 tahun setelah kota itu diserang bom nuklir.

Perdana Menteri Fumio Kishida, yang mewakili Hiroshima di majelis rendah parlemen Jepang, seperti dilansir Reuters, mengatakan memilih Hiroshima untuk pertemuan puncak guna memusatkan perhatian pada pengendalian senjata.

Anak-anak sekolah mempersembahkan karangan bunga kepada para pemimpin G7. Mereka kemudian dengan sungguh-sungguh menempatkannya di taman peringatan.

Advertising
Advertising

Hiroshima merupakan tempat pertama yang pernah diserang dengan senjata nuklir berada dalam situasi mendesak, setelah invasi Rusia ke Ukraina dan pembicaraan Presiden Vladimir Putin tentang kesiapannya untuk menggunakan senjata nuklir.

Rusia menyatakan siap menggunakan persenjataan nuklirnya untuk mempertahankan "integritas teritorialnya" jika perlu. Moskow menegaskan berulang kali bahwa alasannya menyerang Ukraina merupakan mekanisme pertahanan diri dalam menanggapi ancaman Barat.

Sumber Uni Eropa membocorkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk bergabung dengan para pemimpin negara demokrasi maju dunia di KTT Hiroshima.

Para pemimpin G7 diperkirakan akan mengumumkan sanksi yang diperketat terhadap Rusia dan memperdebatkan strategi atas konflik selama lebih dari setahun yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Tujuh negara yang mendominasi era pasca Perang Dunia Kedua setelah penghancuran Hiroshima dan Nagasaki, juga terkena bom nuklir AS, semakin ditantang oleh Cina yang berkuasa dan Rusia yang tidak dapat diprediksi.

Inggris akan mengumumkan larangan berlian Rusia dan impor logam dari Rusia termasuk tembaga, aluminium dan nikel untuk mendukung Ukraina. London mengkonfirmasi ini dalam sebuah pernyataan.

London juga akan menargetkan 86 orang dan perusahaan tambahan dari kompleks industri militer Putin, selain mereka yang terlibat dalam industri energi, logam, dan perkapalan, katanya.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Eropa juga akan membatasi penjualan berlian Rusia. Para pejabat masih membahas rincian pengumuman terakhir mereka tentang Rusia serta memperdebatkan bahasa yang tepat tentang Cina, menurut orang-orang dari empat negara yang terlibat.

Sementara Amerika Serikat akan menambahkan 70 entitas ke daftar hitam ekspornya, dan memperluas otoritas sanksinya menjadi 300 entitas serta sektor baru ekonomi Rusia, seperti dikonfirmasi seorang pejabat senior administrasi AS.

"Anda akan mendengar pernyataan persatuan, kekuatan, dan komitmen yang kuat dalam tanggapan kami terhadap perang agresi Rusia," kata pejabat itu. "Anda akan melihat langkah-langkah baru diambil untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi dan melemahkan kemampuannya untuk berperang."

Tujuannya adalah untuk menutup celah penghindaran di negara-negara dari Eropa hingga Asia dan Timur Tengah, menargetkan barang-barang yang digunakan Rusia dalam berperang, mengurangi ketergantungan pada ekspor energinya, dan memutus aksesnya ke sistem keuangan internasional.

REUTERS

Pilihan Editor: Kapolda Sumatera Utara Copot AKBP Achiruddin dari Jabatannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

10 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

11 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

13 hari lalu

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

14 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

14 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

14 hari lalu

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.

Baca Selengkapnya