Konvoi Kedubes AS Diserang Geng Bersenjata Nigeria, 4 Orang Tewas

Reporter

Tempo.co

Rabu, 17 Mei 2023 14:34 WIB

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Konvoi staf Kedutaan Besar Amerika Serikat atau Kedubes AS di Nigeria tenggara diserang kelompok bersenjata. Dua karyawan dan dua petugas polisi tewas akibat serangan tersebut. Kelompok bersenjata juga menculik tiga orang yang terdiri dari dua polisi dan seorang pengemudi. Serangan terjadi di dekat kota Atani di Negara Bagian Anambra Nigeria pada Selasa, 16 Mei 2023.

Menurut juru bicara Kepolisian dai Anambra, Ikenga Tochukwu, upaya penyelamatan masih dilakukan. “Para preman membunuh dua anggota Pasukan Mobil Polisi dan dua staf Konsulat, membakar tubuh dan kendaraan mereka,” kata Ikenga. Daerah itu terkenal dengan kekerasan separatis.

Belum jelas benar konvoi yang dilakukan staf Kedubes AS. Ikenga menyesalkan konvoi tersebut dilakukan di negara bagian tanpa meminta bantuan polisi di daerah tersebut atau badan keamanan apa pun. Penegak hukum, katanya, tiba setelah para penyerang melarikan diri.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby secara singkat membahas insiden tersebut di konferensi pers Gedung Putih pada Selasa, 16 Mei 2023. Dia mengakui konvoi Kedubes AS diserang. "Yang bisa saya katakan adalah tidak ada warga AS yang terlibat maupun terluka," kata Kirby.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan bahwa staf diplomatiknya bekerja dengan dinas keamanan Nigeria untuk menyelidiki insiden tersebut. “Keamanan personel kami selalu yang terpenting, dan kami melakukan tindakan pencegahan ekstensif saat mengatur perjalanan ke lapangan,” katanya.

Advertising
Advertising

Serangan terjadi di sepanjang jalan utama sekitar pukul 15:30 waktu setempat (14:30 GMT). Polisi di Anambra menyakini bahwa serangan dilakukan oleh kelompok separatis.

Para pejabat di wilayah itu sering menunjuk pada kelompok separatis yang disebut Masyarakat Adat Biafra (IPOB). Kelompok adat tersebut ingin memisahkan diri dari Nigeria untuk mendirikan negara sendiri.

IPOB membantah terlibat dalam penyerangan konvoi kendaraan Kedubes AS. Namun ketegangan meningkat sejak penangkapan Nnamdi Kanu yang merupakan pendiri IPOB pada 2015 dan 2021.

AL JAZEERA

Pilihan editor: Hasil Pemilu Turki Menunjukkan Erdogan Dominan di Wilayah Korban Gempa

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

9 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

9 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

10 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

11 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya