Dituduh Mata-Mata, Warga Amerika Serikat Dihukum Seumur Hidup di China

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 Mei 2023 13:12 WIB

Ilustrasi penjara. Sumber: asiaone.com/the new paper ilustration

TEMPO.CO, Jakarta - China menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada seorang warga negara Amerika Serikat berusia 78 tahun karena spionase, kata pernyataan pengadilan, Senin 15 Mei 2023.

John Shing-wan Leung, pria sepuh pemegang paspor Amerika dan penduduk tetap Hong Kong, "dinyatakan bersalah melakukan spionase, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dicabut hak politiknya seumur hidup," kata pernyataan dari Pengadilan Menengah Rakyat di Kota Suzhou.

Otoritas Suzhou “mengambil tindakan wajib sesuai hukum” terhadap Leung pada April 2021, katanya, tanpa menyebutkan kapan tepatnya dia ditahan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang tuduhan tersebut.

Menurut Newsweek, lebih dari 200 warga AS pada berbagai tahap penuntutan telah ditahan di China. Salah satu kasus yang paling mendapat perhatian publik AS adalah Mark Swidan. Pengusaha asal Houston, Texas itu ditahan di China, dan dijatuhi hukuman mati atas tuduhan narkoba meskipun kurangnya bukti.

Swindan akan meninggalkan China setelah melakukan perjalanan bisnis pada November 2012. Namun, saat polisi Tiongkok memasuki kamar hotel Swidan di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, mereka menemukan narkoba pada sopir dan penerjemahnya. Swindan pun ditahan bersama mereka.

Advertising
Advertising

Meski tidak ada narkoba yang ditemukan di Swidan atau di kamarnya, ia juga didakwa seperti pengemudi dan penerjemahnya. Swidan kemudian ditahan atas dugaan perdagangan dan pembuatan methamphetamine.

Polisi China yang tidak menggunakan surat perintah menolak memeri tahu Swidan tentang haknya, dan lebih dari delapan tahun kemudian, ia masih berada di pusat penahanan di Kotamadya Jiangmen.

Pada Januari 2020, Politico melaporkan Swidan dijatuhi hukuman mati setelah menjalani persidangan selama lima setengah tahun. Dia menolak untuk mengaku, meskipun pengakuan bisa berarti pengurangan hukuman. Politico menulis Swidan mengajukan banding atas keputusannya.

Pilihan Editor: Tragis, Wanita China Ini Dirantai, Diperjualbelikan Hingga Melahirkan 8 Anak

ARAB NEWS

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

7 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

8 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

15 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

18 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

19 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya