Jumlah Imigran Ilegal yang Masuk Uni Eropa Naik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Mei 2023 13:00 WIB

Seorang anak imigran berada di atas kapal perahu saat ditemukan penjaga pantai Libya di Laut Mediterania di lepas pantai Libya, 15 Januari 2018. Lebih dari 170 pengungsi meninggal ketika menyeberangi Laut Tengah dari Libya ke Italia. REUTERS/Hani Amara

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pengamanan wilayah perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengungkap jumlah imigran ilegal yang berusaha ke Benua Biru melalui rute Mediterania tengah, naik menjadi 42.165 orang dalam empat bulan pertama 2023. Frontex menilai kenaikan itu karena ada kompetisi antar para pelaku perdagangan manusia yang adu harga dalam ‘mendorong’ orang-orang untuk menyeberangi Laut Mediterania.

Angka 42.165 orang yang disebutkan oleh Frontex itu, sama dengan kenaikan 300 persen dibanding periode sama pada 2022. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya adalah imigran illegal yang ingin masuk Uni Eropa melalui rute Mediterania tengah, yakni perjalanan yang sering lebih berbahaya dari Libia atau Tunisia menuju Italia atau Malta.

“Saya belum pernah melihat kenaikan seperti ini sebelumnya, khususnya mereka yang berangkat dari Tunisia sekarang kami lihat (ada kenaikan) dibanding tahun lalu. Hampir 1.100 persen pertumbuhan,” kata Kepala Frontex Hans Leijtens dalam wawancara dengan AFP pada Jumat, 12 Mei 2023.

Advertising
Advertising

Menurut Leijtens, kenaikan ini dipicu oleh kenaikan perdagangan manusia yang semakin terorganisir, di mana mereka menggunakan kapal besi yang bisa diproduksi hanya dengan modal USD 1.000 dan dirakit dalam sehari di sebuah pantai di Libia. Murahnya harga perahu, ditambah persaingan antar geng-geng pelaku perdagangan manusia, telah membuat harga biaya perjalanan menurun.

“Semakin rendah harga berarti mereka (pelaku) membutuhkan volume yang semakin besar. Jadi, ada sebuah alasan bagi mereka untuk mengirimkan lebih banyak dan ini bisa menjadi sebuah penjelasan atas angka yang muncul saat ini,” kata Leijtens.

Selama puncak krisis migran pada 2015, sebagian besar mereka yang merantau ke Uni Eropa berasal dari Suriah dan Timur Tengah. Pada 2023, lima negara terbesar yang melakukan perjalanan berasal dari Pantai Gading, Guinea, Mesir, Pakistan dan beberapa dari negara lain, di mana saat ini tidak ada konflik bersenjata dari negara-negara tersebut.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Sopir yang Menabrak 7 Pejalan Kaki Hingga Tewas di Texas Ditangkap

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

3 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya