Mesir Tolak Permintaan Amerika untuk Tutup Wilayah Udaranya bagi Rusia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 Mei 2023 17:30 WIB

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Mesir mengabaikan permintaan Amerika Serikat agar menutup wilayah udaranya untuk penerbangan militer Rusia. Wilayah udara Mesir telah menjadi koridor vital yang menjadi penghubung antara Moskow dengan pangkalan-pangkalan militernya di Suriah.

Surat kabar Wall Street Journal mewartawakan sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat pada Februari dan Maret 2023 telah meminta Kairo agar mendeklarasikan kalau wilayah langitnya terbatas untuk jet tempur Rusia. Mesir tidak merespon permintaan ini dan setiap penerbangan antara Suriah dan Rusia masih berlanjut tanpa hambatan.

Saat dikonfirmasi oleh Wall Street Journal, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar. Pangkalan udara Khmeimim adalah salah satu fasilitas militer penting Rusia di Suriah. Sejak tahun lalu, Irak, Yordania dan Turki sudah memblokir penerbangan militer Rusia sesuai permintaan Amerika Serikat. Walhasil, jet tempur Rusia sekarang harus terbang memutar melewati Azerbaijan dan Iran ke arah selatan lalu ke barat melewati Arab Saudi, kemudian ke utara melintasi wilayah udara Mesir sebelum akhirnya mendarat di pangkalan udara Khmeimim.

Advertising
Advertising

Jika Mesir tidak memberikan izin melintasi wilayah udaranya pada Rusia, maka Rusia terpaksa harus mencari rute baru yang tentu akan semakin jauh, bisa jadi harus melintasi wilayah udara Benua Afrika demi bisa tiba di pangkalan udara Khmeimim di Suriah.

Sementara itu, penutupan selat Bosphorus dan Dardanelles oleh Turki untuk kapal-kapal militer pada tahun lalu, berhasil mempersulit lalu-lintas pengiriman senjata dan peralatan militer lewat laut. Otoritas Amerika Serikat meyakini Moskow mengirimkan senjata-senjatanya yang ada di Suriah ke medan tempur di Ukraina. Rusia belum membenarkan atau menyangkal dugaan Amerika Serikat ini.

Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki hubungan yang baik. Mesir pun mengadopsi sikap netral terhadap perang Ukraina. Menurut sejumlah dokumen Pentagon yang bocor, Presiden Al Sisi baru-baru ini tidak menyetujui rencana suplai senjata ke Rusia, sebaliknya dia mendukung suplai senjata ke Amerika Serikat, di mana amunisi itu akan digunakan untuk tentara Ukraina. Keputusan itu dibuat menyusul apa yang disebut Washington sebagai sebuah serangan diplomatik dari Washington.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: China akan Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

5 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

7 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

8 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

11 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

18 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

19 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

20 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya