Pemilu Thailand: Partai-partai Bersaing dalam Upaya Terakhir Merayu Pemilih

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 13 Mei 2023 15:51 WIB

Petugas pemilu bersiap jelang pemilihan umum mendatang, di Bangkok, Thailand, 13 Mei 2023. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Dikelilingi oleh kerumunan yang memujanya di dalam stadion dan aula, kandidat utama perdana menteri dari partai politik Thailand melakukan dorongan terakhir untuk menggalang pendukung pada Jumat, 12 Mei 2023, dua hari sebelum pemilihan umum yang genting.

Setelah hampir satu dekade pemerintahan yang dipimpin atau didukung oleh militer kerajaan, sekitar 52 juga pemilih sah di negara terbesar kedua Asia Tenggara itu akan menuju ke TPS-TPS pada Minggu.

"Kita harus saling mencintai. Kita adalah Thailand, kita adalah keluarga," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan panglima militer yang berkuasa melalui kudeta 2014 dan sekarang memimpin partai Persatuan Bangsa Thailand yang baru dibentuk.

"Jika kami tidak terpilih, saya tidak akan berdiri di sini ... apakah Anda akan merindukan saya jika saya tidak di sini? Karena saya akan merindukan kalian semua," katanya, dengan permohonan emosional, berharap untuk memimpin kaum konservatif ke kemenangan atas oposisi yang dipimpin oleh partai populis Pheu Thai, yang didukung oleh keluarga miliarder Shinawatra.

Persaingan sengit antara pro-militer, royalis konservatif dan oposisi teknokratis yang berani telah mendefinisikan politik Thailand selama hampir 20 tahun, sebagian besar dalam kekacauan yang mencakup bentrokan jalanan berdarah dan dua kudeta.

Advertising
Advertising

Jajak pendapat menunjukkan Pheu Thai kemungkinan memenangi mayoritas kursi, melanjutkan rentetan penampilan kuatnya di setiap pemilu Thailand sejak 2001, termasuk dua kali telak.

Calon perdana menterinya termasuk Paetongtarn Shinawatra, putri bungsu dari patriark keluarga Thaksin Shinawatra, dan maestro real estate Srettha Thavisin - keduanya memiliki pengalaman politik yang terbatas.

"14 Mei akan menjadi hari bersejarah. Kita akan berubah dari kediktatoran menjadi pemerintahan yang dipilih secara demokratis," kata Paetongtarn, 36, kepada ribuan pendukungnya dalam rapat umum pertamanya setelah melahirkan di tengah kampanye.

Move Forward Party, kelompok oposisi utama lainnya, telah mengalami lonjakan tahap akhir dan mengandalkan kaum muda - termasuk 3,3 juta pemilih pemula yang memenuhi syarat berusia 18 hingga 22 tahun.

Partai tersebut telah menjanjikan perubahan besar, mulai dari menangani monopoli bisnis dan mengakhiri wajib militer hingga mengubah undang-undang yang ketat tentang penghinaan kerajaan yang menurut para kritikus digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat.

“Saya percaya mereka akan membuat Thailand tempat yang lebih baik,” kata Thanarath Srisombat, 23, dalam kampanye Move Forward. "Sebelum ini, saya ingin pindah ke negara lain, tetapi sekarang saya ingin berada di sini dan menyaksikan segalanya berubah.”

REUTERS

Pilihan Editor: Dua Tentara Terbunuh dalam Bentrok Terbaru Azerbaijan-Armenia

Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

4 Maret 2024

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Thailand Bebaskan Pita Limjaroenrat dari Tuduhan Pelanggaran UU Pemilu

24 Januari 2024

Pengadilan Thailand Bebaskan Pita Limjaroenrat dari Tuduhan Pelanggaran UU Pemilu

Mantan calon perdana menteri Thailand paling populer di kalangan muda, Pita Limjaroenrat dapat tetap menjadi anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Sekolah ini Gelar Simulasi Pemilu untuk Siswa yang Jadi Pemilih Pemula

14 Desember 2023

Sekolah ini Gelar Simulasi Pemilu untuk Siswa yang Jadi Pemilih Pemula

Simulasi pemilu itu diikuti siswa kelas XII yang pada Pemilu 2024 akan menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya

Politikus PSI Klaim Prabowo-Gibran Unggul di Pemilih Pemula DKI, Bertekad Jaga Keunggulan Sampai Pemilu

26 November 2023

Politikus PSI Klaim Prabowo-Gibran Unggul di Pemilih Pemula DKI, Bertekad Jaga Keunggulan Sampai Pemilu

Joedea mengatakan Prabowo-Gibran unggul di kalangan pemilih pemula dan hal itu terlihat dalam berbagai survei.

Baca Selengkapnya

Generasi Z Menjadi Pemilih Jawa Barat Terbanyak

12 Oktober 2023

Generasi Z Menjadi Pemilih Jawa Barat Terbanyak

Dari komposisi generasi, pemilih terbesar di Jawa Barat adalah Generasi Z, sekitar 22 persen dari seluruh pemilih.

Baca Selengkapnya