Mahkamah Agung Pakistan Perintahkan Imran Khan Dibebaskan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Mei 2023 14:07 WIB

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi selama protes terhadap penangkapan Khan, di Peshawar, Pakistan, 10 Mei 2023. REUTERS/Fayaz Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Pakistan memerintahan agar mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dibebaskan setelah pada awal pekan lalu ditahan. Penahanan Khan telah memicu gelombang unjuk rasa mematikan di penjuru Pakistan.

Pada Kamis, 11 Mei 2023, pengadilan mempertimbangkan banding yang diajukan tim hukum Khan dengan menjatuhkan putusan kalau penahanan terhadap Khan adalah illegal. Kabar soal putusan Mahkamah Agung ini disiarkan oleh stasiun televisi Geo.

Khan yang menjabat sebagai Ketua Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) ditahan lewat sebuah perintah dari Biro Pertanggung Jawaban Nasional Pakistan (NAB) pada Selasa, 9 Mei 2023 atau tak lama setelah dia tiba di pengadilan tingkat 1 dengan dakwaan melakukan korupsi. Sejak 9 Mei 2023 tersebut, Khan ditahan di sebuah pos polisi di Ibu Kota Islamabad, Pakistan.

Advertising
Advertising

Juru bicara Khan mengatakan kalau kliennya datang ke pengadilan untuk menghormati lembaga hukum tersebut sebelum akhirnya di bawa ke hadapan para hakim. Partai PTI mengklaim Khan, 70 tahun, tidak ditahan namun diculik sehingga menyerukan dukungan dari pada para simpatisan Partai PTI untuk mau turun ke jalan.

Dalam tiga hari terakhir, Pakistan diselimuti unjuk rasa. Biasanya unjuk rasa berujung bentrokan dengan aparat keamanan, gedung-gedung pemerintahan di kota-kota besar dibakari. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengerahkan tentara dalam upaya menghentikan kerusuhan.

Sekitar 2.500 pendukung Khan, termasuk sejumlah tokoh penting di Partai PTI, ditahan. Media setempat mewartakan setidaknya 11 demonstran tewas dalam gelombang protes ini dan ratusan aparat kepolisian luka-luka.

Khan dihujani dengan sejumlah tuduhan kriminal sejak dia didongkel dari jabatan sebagai orang nomor satu di Pakistan lewat mosi tidak percaya pada April 2022. Khan, yang masih populer di negaranya, membantah atas segala tuduhan yang diarahkan padanya.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Pengacara: Pengadilan Tertinggi Pakistan Putuskan Penahanan Imran Khan Ilegal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

13 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

6 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya