Penembakan Massal di Serbia: Warga Serahkan 3.000 Senjata Api dalam 2 Hari

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 Mei 2023 13:15 WIB

Orang-orang menyalakan lilin di dekat sekolah setelah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembaki siswa dan staf lain di sekolah di Beograd, Serbia, 3 Mei 2023. REUTERS/Antonio Bronic

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Serbia menyerahkan lebih dari 3.000 senjata api ilegal dan suku cadang dalam dua hari pertama amnesti senjata. Presiden Aleksandar Vucic pada Rabu mengatakan amnesti senjata ini diperkenalkan setelah dua penembakan massal menewaskan 17 orang di Serbia dalam dua hari berturut-turut.

Vucic mengatakan orang-orang sejauh ini telah menyerahkan lebih dari 3.000 senjata, tanpa menyebutkan jenisnya. Di bawah ketentuan amnesti, orang-orang diundang untuk menyerahkan senjata ilegal termasuk senjata kelas militer yang dimiliki secara legal yang tidak lagi mereka inginkan, amunisi, dan persenjataan, secara anonim dan tanpa takut dituntut.

"Itu kabar baik, karena risikonya jauh lebih kecil," kata Vucic, berbicara di televisi. Vucic mengatakan ada sekitar 400.000 pemilik senjata terdaftar di Serbia, tetapi lebih banyak lagi yang memiliki senjata secara ilegal.

Sementara itu, departemen kepolisian Serbia mendesak orang-orang yang memiliki bahan peledak atau persenjataan untuk tidak membawanya ke kantor polisi. Mereka diminta menunggu petugas terlatih untuk memindahkan dan membuangnya.

Sebelumnya, Vucic mengumumkan pemeriksaan tambahan terhadap pemilik senjata terdaftar dan lapangan tembak, kehadiran polisi yang lebih besar di sekolah, dan perubahan pada hukum pidana yang membayangkan hukuman penjara yang lebih lama untuk kejahatan terkait senjata.

Advertising
Advertising

Amnesti diluncurkan pada Senin lalu, setelah seorang anak sekolah berusia 13 tahun dengan dua pistol diduga membunuh delapan siswa dan seorang penjaga keamanan pada Rabu pekan lalu. Enam murid lainnya dan seorang guru terluka.

Dia sekarang dalam tahanan dan menjalani evaluasi psikologis, tetapi tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana karena usianya yang masih muda. Polisi mengatakan dia telah mengakui penembakan itu. Adapun ayahnya dilaporkan telah ditangkap pada Rabu.

Sehari setelah penembakan di sekolah, seorang pria menembakkan senapan serbu dan pistol menewaskan delapan orang dan melukai 14 orang di dua desa di Serbia tengah. Pria berusia 21 tahun itu kini ditahan.

Dalam amnesti senjata sebelumnya yang diluncurkan selama dua dekade terakhir, orang-orang menyerahkan senjata kelas militer yang dilarang, senjata berburu, pistol, dan juga tong, mekanisme penguncian, dan bagian lainnya.

Puluhan ribu butir amunisi juga telah diserahkan.

Penembakan – pada Rabu di di sebuah sekolah dasar Beograd, dan pada Kamis di daerah pedesaan di selatan ibu kota – membuat negara itu terenyak. Serangan itu memicu seruan untuk mendorong toleransi dan membersihkan masyarakat dari ujaran kebencian yang tersebar luas dan budaya senjata yang berasal dari perang Yugoslavia pada 1990-an.

Penembakan sekolah adalah yang pertama dalam sejarah Serbia. Menteri Pendidikan Branko Ruzic mengajukan pengunduran dirinya pada Minggu, tetapi oposisi politik mengatakan ini terlalu sedikit, terlalu terlambat.

Survei internasional independen telah menempatkan Serbia di antara negara teratas di Eropa untuk kepemilikan senjata per kapita. Kontrol senjata telah longgar sejak perang Yugoslavia pada 1990-an, ketika banyak yang membawa kembali senjata dari medan perang.

Pilihan Editor: Menteri Pendidikan Serbia Mundur karena Penembakan di Sekolah

CBS NEWS | REUTERS

Berita terkait

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

1 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

3 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

17 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

24 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

24 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

24 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

24 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara dalam Perkara Kepemilikan Senjata Api Ilegal

25 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara dalam Perkara Kepemilikan Senjata Api Ilegal

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara. Lebih rendah dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

26 hari lalu

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia

Baca Selengkapnya