Markas Militer Pakistan Diserbu Demonstran, 5 Orang Tewas dalam Kerusuhan

Reporter

Kamis, 11 Mei 2023 10:29 WIB

Pemandangan sebuah rumah di daerah kanton, yang dibakar oleh para pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan selama protes terhadap penangkapannya, di Lahore, Pakistan 9 Mei 2023. REUTERS/Aun Jaffery.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Pakistan memanggil tentara untuk membantu mengakhiri kerusuhan mematikan setelah penangkapan mantan Perdana Menteri Imran Khan. Setidaknya lima orang tewas dalam kekerasan setelah penangkapan Imran Khan dalam kasus penipuan tanah pada Selasa, 9 Mei 2023.

Imran Khan adalah pemimpin politik paling populer di Pakistan menurut jajak pendapat. Penangkapannya mendorong para pendukung menyerbu gedung-gedung militer dan menggeledah kediaman seorang jenderal angkatan darat di timur kota Lahore.

Menurut pemerintah, bangunan dan aset negara lainnya telah diserang serta dibakar oleh pengunjuk rasa. Pemerintah mengatakan pengerahan tentara berdasarkan permintaan dari dua provinsi Pakistan yaitu Punjab dan Khyber-Pakhtunkhwa serta ibu kota Islamabad untuk memulihkan ketertiban.

Sebelumnya, tentara mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah menahan diri selama kekerasan. Namun serangan terhadap markas militer maupun lembaga penegak hukum, instalasi dan properti negara akan dibalas.

Militer menjanjikan tindakan tegas terhadap mereka yang berusaha mendorong Pakistan menuju perang saudara. Militer juga menyebut serangan terorganisir terhadap instalasinya sebagai "bab hitam" dalam sejarah politik negara itu.

Advertising
Advertising

Ketika protes berkecamuk di jalan-jalan, pengadilan Pakistan menyerahkan Imran Khan, 70, ke tahanan badan anti-korupsi Pakistan, selama delapan hari untuk interogasi lebih lanjut. Mantan bintang kriket internasional itu kini ditahan di wisma polisi di Islamabad.

Pengadilan lain mendakwa Imran Khan pada hari Rabu atas tuduhan menjual hadiah negara selama empat tahun berkuasa. Tuduhan itu dilayangkan sehari setelah penangkapannya dalam kasus penipuan lain yang tidak berkaitan.

Polisi menyatakan telah menangkap lebih dari 1.400 pengunjuk rasa karena kekerasan di provinsi asal Khan, Punjab. Murad Saeed, seorang pemimpin senior partai Khan, mengatakan penangkapan Imran Khan adalah penculikan dan ilegal.

Saeed juga membantah bahwa partai Imran Khan berada di balik protes dan kerusuhan yang merusak banyak properti publik dan swasta, termasuk instalasi militer Pakistan, di seluruh negeri.

Pilihan Editor: Profil Edmund Allenby, Orang Yang Memimpin Pasukan Inggris Menyerang Palestina Pada 1917

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

11 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

12 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

18 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

30 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

53 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

59 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya