Diplomatnya Diusir, PM Kanada Tak Mau Diintimidasi Cina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 Mei 2023 16:00 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden AS Joe Biden menghadiri pertemuan darurat para pemimpin global setelah terjadinya ledakan rudal Rusia di Polandia, di Bali, 16 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan Kanada tidak akan terintimidasi oleh Cina usai aksi saling balas antar kedua negara atas pengusiran diplomat. Ottawa mengusir diplomat Cina Zhao Wei pada hari Senin setelah dituduh campur tangan asing. Beberapa jam kemudian, Cina meminta seorang diplomat Kanada di Shanghai untuk pergi pada 13 Mei sebagai tindakan balasan yang disebut Beijing sebagai tindakan tidak masuk akal oleh Ottawa.

"Kami memahami ada pembalasan, tetapi kami tidak akan terintimidasi. Kami akan terus melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi warga Kanada dari campur tangan asing," ujar Trudeau kepada wartawan di Ottawa.

Perselisihan Kanada dan Cina membara sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018. Selanjutnya Cina membalas dengan menangkap dua warga Kanada atas tuduhan mata-mata. Ketiganya telah dibebaskan pada 2021.

Tegangnya hubungan kedua negara, dikhawatirkan akan berdampak ekonomi terhadap Kanada. Impor Cina atas barang-barang Kanada naik 16 persen tahun lalu hingga mencapai rekor C$ 100 miliar. Cina adalah mitra dagang terbesar kedua Kanada setelah Amerika Serikat.

Tahun lalu, Beijing mencabut larangan impor kanola selama tiga tahun yang banyak ditanam di Kanada, dari perusahaan dagang Richardson International dan Viterra. Cina juga merupakan importir utama kalium dan gandum Kanada.

Advertising
Advertising

Direktur Pelaksana Institut Kebijakan Pertanian Pangan Kanada Tyler McCann mengatakan, Cina mungkin lebih sensitif tentang ketahanan pangan dibandingkan beberapa tahun lalu. "Itu mungkin mengurangi risikonya," kata McCann.

Pasokan gandum dan minyak sayur global kian terbatas karena perang Ukraina. Hal ini menyulitkan Cina untuk membatasi impor gandum dan kanola dari Kanada.

Tahun ini hubungan Cina dengan sejumlah pemimpin Barat cukup harmonis. Tahun ini Presiden Prancsi Emmanuel Macron bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa para pemimpin perusahaan terbuka untuk bisnis.

REUTERS

Pilihan Editor: Sosok Kim Yo Jong, Adik Perempuan Kim Jong Un yang Sebut Biden Pikun dan Bodoh

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

5 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

9 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

10 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya