Sejarah Perang Dunia II : Saat Jerman Menyerah Tanpa Syarat ke Sekutu Sebagai Hari Kemenangan Eropa

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 8 Mei 2023 17:48 WIB

Barang-barang peninggalan Nazi dalam pameran 'Hitler - How Could it Happen?' di bunker Perang Dunia Dua di Berlin, Jerman, 27 Juli 2017. Dalam pameran ini juga terdapat ruangan bunker dimana Hitler bunuh diri pada tanggal 30 April 1945. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu peristiwa penting dalam perjalanan sejarah dunia, yang mengubah arah dunia, adalah Perang Dunia II. Perang ini menjadi salah satu perang global yang memakan jutaan korban jiwa dan melibatkan banyak negara.

Menurut History, secara umum, kekuatan dalam Perang Dunia II terbagi ke dalam dua blok, yaitu blok sekutu dan blok poros.

Blok sekutu terdiri atas Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Tiongkok, dan Prancis. Sedangkan, blok poros terdiri atas Jerman, Italia dan Jepang.

Selama enam tahun pecahnya Perang Dunia II, terdapat berbagai macam peristiwa penting. Salah satu peristiwa penting tersebut terjadi pada 7 Mei 1945 waktu setempat.

Pada 7 Mei 1945, Jerman pada akhirnya menyerah tanpa syarat terhadap blok sekutu. Hal ini membuat posisi blok sekutu berada di ambang kemenangan dan menjadi angin segar bagi blok sekutu.

Menyerahnya Jerman terhadap Sekutu terjadi setelah Adolf Hitler bunuh diri di Berlin dan terjadinya serangan masif oleh Tentara Merah Uni Soviet terhadap Ibu Kota Berlin. Pengumuman menyerahnya Jerman disampaikan oleh Kementerian Informasi Jerman. Saat itu, Kementerian Informasi Jerman menyatakan bahwa Jerman sudah mengakhiri pertempuran dengan Washington (Amerika), London (Inggris), dan Moskow (Rusia).

Sehari kemudian, 8 Mei 1945, alias hari ini 78 tahun lalu, Sekutu secara formal menerima penyerahan tanpa syarat Angkatan Bersenjata Jerman Nazi dan akhir dari Third Reich Adolf Hitler.

Bagi masyarakat Eropa, pengumuman tersebut menjadi suatu simbol dalam Hari Kemenangan Eropa. Selain itu, dengan mundurnya Jerman dan menyatakan diri sebagai pihak yang kalah, Jenderal Gustav Jodl, perwakilan Nazi, menyatakan bahwa nasib Jerman berada di tangan pemenang Perang Dunia II.

Advertising
Advertising

HISTORY.COM
Pilihan editor : Raja Charles Beri Penghormatan Korban Pengeboman Sekutu di Jerman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

1 hari lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

4 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

6 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

6 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

8 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

10 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

11 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

11 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

15 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya