TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menggelar parade Victory Day (Hari Kemenangan) tahunannya di Lapangan Merah, Selasa, 9 Mei 2023 di tengah keamanan yang sangat ketat setelah serangkaian serangan drone, termasuk di benteng Kremlin, jantung simbolis negara Rusia, yang dituding Moskow dilakukan oleh Ukraina.
Hari Kemenangan adalah peringatan penting bagi Presiden Vladimir Putin, yang sering membangkitkan semangat dan pengorbanan yang membantu Uni Soviet mengalahkan Nazi Jerman pada 1945 untuk mengobarkan rasa patriotisme Rusia, terutama sejak meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari 2022.
Tetapi beberapa wilayah Rusia telah mengurangi acara, dengan alasan kekhawatiran bahwa mereka dapat menjadi sasaran sabotase kelompok pro-Ukraina. Dan di Moskow, tampaknya ada lebih sedikit personel militer dan lebih sedikit perangkat keras militer yang terlibat dalam latihan parade, meskipun penduduk ingin terus berjalan seperti biasa.
"Saya pikir kita perlu mengadakan (parade) untuk meningkatkan patriotisme orang-orang yang naik-turun karena operasi militer khusus," kata Andrei Kucheryavykh, seorang penduduk Belgorod dekat perbatasan Ukraina, yang mengunjungi Moskow bersama putranya.
"Orang-orang harus tahu apa yang kakek buyut kita, kakek dan nenek kita lalui... karena banyak yang mulai melupakan apa itu 9 Mei dan apa artinya."
Uni Soviet kehilangan 27 juta rakyat pada Perang Dunia Kedua, jauh lebih banyak dari negara mana pun.
Kekhawatiran akan keamanan Rusia telah berkembang selama seminggu terakhir setelah serangan drone yang menargetkan depot bahan bakar dan kereta barang, sementara media, Minggu, juga melaporkan beberapa ledakan semalam di Krimea yang diduduki Rusia.
Kantor Putin mengaitkan apa yang disebutnya serangan pesawat nirawak "teroris" di Kremlin pada dini hari 3 Mei dengan parade Hari Kemenangan, yang berlangsung di balik tembok benteng kuno. Mereka melabeli serangan itu sebagai upaya untuk membunuh Putin, sebuah tuduhan yang ditolak oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.
Moskow juga menuduh Kyiv dan Barat atas pengeboman mobil pada Sabtu yang melukai seorang penulis nasionalis terkemuka Rusia, Zakhar Prilepin, di sebuah desa sekitar 400 km timur Moskow. Sopirnya tewas dalam ledakan itu.