Ukraina Jinakkan Drone Rusia, Pakai Sistem Pertahanan Udara Canggih?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 5 Mei 2023 07:00 WIB

Drone Rusia yang disebutkan berhasil dijatuhkan oleh pasukan Ukraina di Oblast, Kherson. Drone itu kategori sipil tapi dipersenjatai atau dibuat membawa bom. FOTO/twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menembakkan dua lusin drone tempur ke Ukraina, menghantam Kyiv untuk ketiga kalinya dalam empat hari dan juga menyerang kampus universitas di kota Laut Hitam Odesa, menjelang serangan balasan besar-besaran oleh Ukraina untuk merebut kembali tanah yang diduduki.

Tidak ada laporan adanya korban jiwa. Pemerintah kota Kyiv mengatakan Rusia mungkin telah menembakkan rudal balistik serta drone tetapi semuanya telah ditembak jatuh, Kamis, 4 Mei 2023.

"Rusia menyerang Kyiv menggunakan amunisi dan rudal Shahed yang berkeliaran, kemungkinan jenis balistik," kata Kyiv.

Rudal balistik sulit untuk ditembak jatuh, dan jatuhnya mereka dapat mengindikasikan Ukraina menggunakan sistem pertahanan udara canggih yang dipasok Barat untuk melawan mereka.

Secara total, pertahanan udara menembak jatuh 18 dari 24 drone "kamikaze" dalam serangan sebelum fajar, kata para pejabat. Dari 15 drone yang ditembakkan ke Odesa, 12 jatuh tetapi tiga menghantam kampus universitas, kata komando militer selatan.

Advertising
Advertising

Penembakan di wilayah Donetsk merusak pembangkit listrik milik perusahaan listrik DTEK Energo, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, kata DTEK dan Kementerian Energi.

Korban tewas akibat penembakan Rusia terhadap Kherson dan sekitarnya di Ukraina selatan pada Rabu naik menjadi 23, kata gubernur daerah Oleksandr Prokudin.

"Target musuh adalah tempat tinggal kami. Target mereka adalah nyawa kami, dan nyawa anak-anak kami," katanya dalam video online pada hari Kamis, setelah hypermarket, stasiun kereta api, dan bangunan tempat tinggal dihantam.

Rusia membantah menargetkan warga sipil di Ukraina.

Sebelumnya, terjadi serangan drone di kilang minyak Ilsky, salah satu yang terbesar di Rusia selatan, membakar fasilitas penyimpanan produk, kantor berita TASS melaporkan.

Ukraina jarang mengklaim bertanggung jawab atas apa yang dikatakan Moskow sebagai serangan pesawat tak berawak Kyiv terhadap infrastruktur dan sasaran militer, terutama di wilayah yang dekat dengan perbatasan Rusia.

REUTERS

Pilihan Editor Nigeria Selidiki Kandungan Indomie setelah Kasus di Taiwan

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

3 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya