Tiga Jurnalis Perempuan Iran Terima Penghargaan Kebebasan Pers Dunia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 4 Mei 2023 10:30 WIB

Tiga jurnalis perempuan Iran: Niloofar Hamedi, Elaheh Mohammadi, dan Narges Mohammadi. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Selasa malam menganugerahkan penghargaan kebebasan pers dunia kepada tiga jurnalis perempuan Iran yang sedang dipenjara di negaranya.

Niloofar Hamedi, Elaheh Mohammadi, dan Narges Mohammadi dinobatkan sebagai peraih penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2023 dalam perannya mengabarkan berita kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang tewas ditahan polisi moral Iran.

Zainab Salbi, ketua dewan juri profesional media internasional yang memilih para pemenang, mengatakan kerja berani dari ketiga pemenang tersebut “menyebabkan revolusi bersejarah yang dipimpin perempuan.”

“Mereka membayar mahal atas komitmen mereka untuk melaporkan dan menyampaikan kebenaran,” kata Salbi. “Dan untuk itu, kami berkomitmen untuk menghormati mereka dan memastikan suara mereka akan terus bergema di seluruh dunia hingga mereka aman dan bebas.”

Diperkenalkan pada 1997, Anugerah Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang, organisasi atau lembaga yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mempertahankan dan mendukung kebebasan pers di dunia meskipun harus menjalaninya dalam kondisi berbahaya.

Advertising
Advertising

“Saat ini penting untuk memberikan penghormatan kepada seluruh jurnalis perempuan yang dihalang-halangi dalam menjalankan tugasnya serta menghadapi ancaman dan serangan atas keselamatan mereka. Hari ini kami memberikan penghargaan atas komitmen mereka terhadap kebenaran dan tanggung jawabnya,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam pernyataan resmi PBB, Selasa.

Suporter Iran membentangkan poster bertuliskan "Kebebasan hidup perempuan" dan "Kebebasan untuk Iran" dalam stadion saat pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 Grup B, Inggris vs Iran di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022. Suporter Iran menggunakan momen Piala Dunia untuk menyuarakan pesan menolak kekerasan terhadap perempuan di Iran, pasca tewasnya Mahsa Amini dan demonstran lainnya. REUTERS/Paul Childs

Niloofar Hamedi menulis untuk harian Shargh. Dia pertama kali mengabarkan berita kematian Mahsa Amini, perempuan keturunan Kurdi yang meninggal dalam tahanan pada 16 September 2022, tiga hari setelah ditangkap oleh polisi moral Iran karena dianggap tidak menutupi rambutnya dengan benar.

Sejak pemberitaan itu, Hamedi ditahan di Penjara Evin yang terkenal kejam yang terletak di ibu kota Iran, Teheran, sejak September lalu.

Adapun Elaheh Mohammadi menulis untuk surat kabar Ham-Mihan dan memberitakan pemakaman Amini, sebelum akhirnya ditahan di Penjara Evin sejak September 2022.

Pada akhir April, pengadilan Iran mengakui bahwa dua wartawan yang menyampaikan berita tentang kematian Amini, Hamedi dan Elaheh Mohammadi, telah didakwa dengan tuduhan bekerja sama dengan Amerika Serikat, bertindak melawan keamanan nasional, dan menciptakan "propaganda melawan sistem."

Sementara hampir 100 jurnalis telah ditangkap di tengah demonstrasi, pelaporan Hamedi dan Elaheh Mohammadi sangat penting pada hari-hari setelah kematian Amini untuk menyebarkan berita tentang kemarahan yang terjadi setelahnya.

Sementara itu, Narges Mohammadi telah bekerja sebagai jurnalis selama bertahun-tahun untuk berbagai surat kabar. Ia juga seorang penulis dan wakil direktur organisasi masyarakat sipil Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (DHRC) yang berbasis di Teheran. Dia saat ini menjalani hukuman 16 tahun penjara di Penjara Evin.

Selama ditahan, Mohammadi masih terus melaporkan berita dari penjara. Dia juga mewawancarai tahanan perempuan lainnya. Hasil wawancara itu dimasukkan ke dalam bukunya, White Torture.

Kematian Amini memicu protes massif selama berbulan-bulan di puluhan kota di seluruh Iran. Demonstrasi ini merupakan salah satu tantangan paling serius bagi Republik Islam sejak protes Gerakan Hijau 2009 yang menarik jutaan orang ke jalan.

Sejak protes Amini dimulai, setidaknya 529 orang tewas dalam demonstrasi, menurut aktivis Hak Asasi Manusia di Iran. Lebih dari 19.700 lainnya telah ditahan oleh pihak berwenang di tengah tindakan kekerasan yang berusaha menekan perbedaan pendapat. Iran selama berbulan-bulan tidak memberikan angka korban secara keseluruhan, sementara mengakui puluhan ribu orang telah ditahan.

Pilihan Editor: Pengucilan Jadi Taktik Baru Iran Menghukum Perempuan Tak Berhijab

WION NEWS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

6 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

7 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

18 jam lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

4 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

4 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

4 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya