Junta Myanmar Ampuni 2.000 Tahanan Politik

Rabu, 3 Mei 2023 20:00 WIB

Keluarga menunggu di luar penjara Insein saat Junta Myanmar membebaskan tahanan termasuk orang-orang yang memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar 18 Oktober 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta -Junta Myanmar pada Rabu, 3 Mei 2023, dilaporkan telah mengampuni lebih dari 2.000 tahanan. Menurut para aktivis dan media, banyak di antara mereka adalah tahanan politik dan salah satunya jurnalis.

Televisi pemerintah MRTV mengatakan 2.153 tahanan yang dihukum karena tuduhan penghasutan diampuni untuk memperingati hari raya umat Buddha. Media menyebut mereka diperingatkan akan kembali ditangkap dan diberi hukuman tambahan jika kembali melanggar.

Sejak menggulingkan pemerintah terpilih pada 2021, junta militer Myanmar telah menahan ribuan lawan, menurut kelompok hak asasi manusia. Tindakan ini menuai kecaman global dan sanksi Barat.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, setidaknya 17.897 orang telah ditahan dan 3.452 dibunuh oleh pasukan keamanan.

Militer mengatakan sedang memerangi "teroris" yang berniat menghancurkan negara.

Advertising
Advertising

Banyak penentang junta Myanmar dijerat undang-undang yang melarang penghasutan, definisi yang telah diperluas dan digunakan terhadap orang-orang yang mendesak pegawai negeri untuk melakukan pemogokan.

Juru bicara AAPP Bo Kyi mengatakan kelompok itu sedang memverifikasi daftar orang-orang yang diampuni dan menganggap mereka yang dipenjara karena penghasutan sebagai tahanan politik.

Dia juga mengatakan junta tidak jujur dan memasukkan banyak orang yang sudah hampir menyelesaikan hukuman mereka, atau tidak mungkin dibebaskan sama sekali.

Militer secara berkala membebaskan tahanan dari penjara yang penuh sesak. Bulan lalu junta mengklaim telah membebaskan lebih dari 3.000 tahanan, termasuk 98 orang asing.

Zaw Tun, seorang jurnalis foto lepas yang ditangkap di Yangon saat meliput protes anti-kudeta pada Desember 2021, membenarkan pembebasannya melalui telepon pada Rabu.

"Saya harus bertahan melalui interogasi. Saya senang dibebaskan tetapi banyak orang masih berada di balik jeruji besi dan saya berharap mereka dibebaskan," katanya kepada Reuters.

Di antara tahanan politik yang paling menonjol adalah pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, yang menjalani hukuman 33 tahun penjara karena banyak pelanggaran yang menurutnya dibuat-buat. Militer mengatakan semua tahanan menerima proses hukum.

Pilihan Editor: Wakil Ketua KPU Myanmar Ditembak Mati, Pelaku dari Pemberontak?

REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

2 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

6 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya