Pemimpin Sekte Sesat Kenya Bantah Perintahkan Pengikutnya Puasa Sampai Mati

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Mei 2023 08:38 WIB

Paul Mackenzie, 50, seorang pemimpin sekte Kenya. REUTERS/ Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemimpin sekte sesat Kenya yang dituduh memerintahkan pengikutnya untuk melaparkan diri hingga mati akan tetap ditahan polisi hingga sidang Jumat, demikian keputusan sebuah pengadilan, Selasa, 2 Mei 2023. Sementara itu, para penyelidik masih terus mencari jasad-jasad di sebuah hutan tempat 101 mayat telah digali.

Otoritas Kenya mengatakan orang-orang yang telah meninggal dunia itu adalah anggota Gereja Internasional Kabar Baik yang dipimpin oleh Paul Mackenzie, 50, yang telah memperkirakan dunia berakhir pada 15 April dan memerintahkan para pengikutnya bunuh diri untuk menjadi yang pertama masuk surga.

Korban tewas mencapai total 109 sejauh ini, dengan 101, sebagian besar anak-anak, ditemukan di kuburan massal dan delapan orang ditemukan hidup yang kemudian meninggal - tetapi bisa meningkat lebih jauh. Kementerian dalam negeri mengatakan lebih dari 400 orang hilang di daerah sekitarnya.

Mackenzie, yang berada dalam tahanan polisi, belum berkomentar secara terbuka atas tuduhan terhadapnya atau diminta untuk mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana apa pun. Dua pengacara yang bertindak untuknya menolak berkomentar.

Seorang penyelidik yang terlibat menangani kasus ini, yang tidak ingin diungkap jati dirinya, mengatakan kepada Reuters bahwa Mackenzie membantah telah memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa.

Advertising
Advertising

Mackenzie dan 17 terdakwa lainnya pada awalnya diajukan ke pengadilan hakim di kota wisata Malindi tetapi kasus tersebut dipindahkan ke pengadilan di kota pelabuhan Mombasa, di mana penuntut negara meminta pengadilan untuk menahan semua terdakwa selama 90 hari untuk memungkinkan investigasi. Sebelumnya, ada kabar Mackenzie dibebaskan dengan jaminan.

Sebelum kasusnya dipindahkan ke pengadilan di Mombasa, Citizen Television menayangkan Mackenzie muncul di pengadilan di Malindi, yang berjarak sekitar satu setengah jam berkendara mobil dari hutan Shakahola tempat kuburan massal ditemukan.

Dia mengenakan kemeja dan jaket merah muda, berdiri di samping delapan anggota kultus lainnya.

Polisi membawa Mackenzie ke kompleks gerejanya yang sekarang ditutup di daerah Furunzi di kota Malindi pada Senin untuk melakukan penggeledahan di tempat yang diperintahkan oleh pengadilan, salah satu pengacaranya, Elisha Komora, mengatakan kepada Reuters.

Warga yang marah berkumpul dan mulai melemparkan batu ke kompleks yang dilindungi oleh tembok tinggi dan kawat berduri di atasnya. Mereka kemudian menghancurkan bagian depan tembok, kata Komora, menambahkan bahwa polisi harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

<!--more-->

Banyak Dakwaan

Mackenzie menghadapi sejumlah dakwaan terkait dugaan pelanggaran sebelumnya, tetapi jaksa belum mengeluarkan surat dakwaan terkait kuburan massal.

Mackenzie sebelumnya telah ditangkap pada beberapa kesempatan sejak 2017, sehubungan dengan berbagai pelanggaran termasuk penelantaran anak dan radikalisasi, kata pengadilan Kenya. Dia dibebaskan dari beberapa dakwaan sementara yang lain dijatuhkan atau tidak dikejar, katanya, karena alasan yang tidak dijelaskan.

Kepala ahli patologi pemerintah, Senin, mengatakan bahwa sejauh ini 10 otopsi telah dilakukan, pada tubuh satu orang dewasa dan sembilan anak. Sebagian besar menunjukkan tanda-tanda kelaparan, sementara dua anak menunjukkan tanda-tanda sesak napas, katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Diserang Pasukan Turki, Pemimpin ISIS Terakhir Ledakkan Diri dengan Bom Rompi

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

6 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

5 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

9 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

10 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

10 hari lalu

Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya