Cina Minta Negara Berkembang Lebih Bersuara di Dewan Keamanan PBB

Reporter

Tempo.co

Selasa, 2 Mei 2023 14:30 WIB

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat tinggi Cina Wang Yi menyerukan pada negara-negara berkembang agar lebih banyak menyuarakan pandangan di Dewan Keamanan PBB. Saran itu disampaikan Wang sepekan setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga membuat imbauan serupa dengan mengatakan negara-negara Barat terlalu dominan di Dewan Keamanan PBB.

“Reformasi di Dewan Keamanan PBB harus menegakkan kejujuran dan keadilan, meningkatkan rasa keterwakilan suara dari negara-negara berkembang, mengizinkan negara-negara kecil dan menengah agar lebih memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di Dewan Keamanan PBB,” kata Wang, dalam pertemuan dengan Duta Besar Kuwait untuk PBB Tareq Albanai dan Duta Besar Austria untuk PBB Alexander Marschik.

Wang menyampaikan kritikan itu menjelang pembicaraan soal reformasi di tubuh Dewan Keamanan PBB, di mana Kuwait dan Wina akan memimpin jalannya proses negosiasi ini. Wang berharap sebuah konsensus bisa dicapai sehingga proses reformasi bisa diakui secara luas dan hasilnya akan bertahan dalam ujian sejarah.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang membuat pernyataan yang memperjelas kalau Beijing ingin meningkatkan kehadiran perwakilan negara-negara berkembang di Dewan Keamanan PBB agar bisa membuat sistem pemerintahan global yang lebih adil dan merata.

Sedangkan pada Senin pekan lalu, 24 April 2023, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan multilateralisme sejati menuntut agar PBB menyesuaikan diri dari kecenderungan pembentukan arsitektur multipolar dalam hubungan internasional.

“Perluasan representatif Asia, Afrika dan negara-negara Amerika Latin di tubuh PBB perlu diakselerasikan demi mengatasi representasi negara-negara Barat yang berlebihan di Dewan Keamanan PBB,” kata Lavrov.

Sumber: rt.com

Pilihan Editor: Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

8 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

19 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya