Gedung Putih Sebut 20 Ribu Tentara Rusia di Ukraina Tewas dalam 5 Bulan

Selasa, 2 Mei 2023 11:00 WIB

Pasukan Rusia menaiki tank 2S9 Nona-S di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, Ukraina, 23 Juli 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memperkirakan 100 ribu pasukan militer Rusia menderita dalam lima bulan terakhir selama pertempuran di wilayah Bakhmut dan wilayah lain di Ukraina. Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan angka tersebut berdasarkan perkiraan intelijen Amerika Serikat.

Merujuk ke estimasi tersebut, lebih dari 20 ribu tentara Rusia diperkirakan tewas, yang setengah dari mereka berasal dari tentara bayaran Wagner. Narapidana di Rusia yang dibebaskan dari penjara untuk bergabung dalam perang Ukraina, masuk dalam perkiraan jumlah korban tewas tersebut.

"Upaya Rusia dalam serangan musim dingin di Donbas sebagian besar melalui Bakhmut telah gagal," kata Kirby kepada wartawan pada Senin, 1 Mei 2023.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan pada Desember lalu, Rusia memulai serangan luas di berbagai lini, termasuk ke arah Vuhledar, Avdiivka, Bakhmut, dan Kreminna. Sebagian besar upaya ini terhenti dan gagal. Rusia tidak dapat merebut wilayah penting yang strategis.

Kirby mengatakan Rusia telah membuat beberapa keuntungan tambahan di Bakhmut tetapi ini dicapai dengan konsekuensi yang baru. Dia yakin pertahanan Ukraina di wilayah tersebut tetap kuat.

“Rusia telah menghabiskan persediaan militer dan angkatan bersenjatanya,” kata Kirby.

Sebagian besar tentara kelompok tentara bayaran Wagner adalah narapidana Rusia yang dikirim ke pertempuran di Bakhmut - tanpa pertempuran atau pelatihan yang memadai, kepemimpinan tempur, atau rasa komando dan kontrol organisasi apa pun.

"Sungguh mencengangkan, angka-angka ini," tambah Kirby, seraya menambahkan jumlahnya tiga kali lipat dari korban Amerika dalam kampanye Guadalcanal pada Perang Dunia II. Kirby mengatakan paket senjata Amerika Serikat lainnya untuk Ukraina akan segera diumumkan.

Rusia mengumumkan apa yang disebutnya sebagai operasi militer pada Februari 2022, untuk menumpas nasionalis ekstrem di Ukraina. Moskow juga menyalahkan aliansi militer Barat yang diyakininya terus berekspansi sampai mengancam pertahanan Rusia.

Negara-negara Barat menyebut invasi Rusia ke Ukraina tidak beralasan. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris membantu Ukraina dengan mengirim pasokan senjata serta memberlakukan sanksi ekonomi kepada pelaku bisnis dan elit yang terkait dengan Kremlin.

REUTERS

Pilihan Editor: 390 WNI dari Sudan Dipulangkan ke Indonesia, Tiba Jumat Dini Hari

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

15 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

16 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya