Bela Kebijakannya Terhadap Rusia, Merkel: Saya Berusaha Keras Cegah Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 April 2023 21:00 WIB

Mikhail Gorbachev dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat mengunjungi pameran foto dalam rangka ulang tahun ke-80 Gorbachev di Museum Kennedy, Berlin, Jerman, 24 Februari 2011. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku bahwa dirinya sudah berupaya sekuat tenaga untuk mencegah perang Rusia-Ukraina.

"Saya sudah mengerahkan semua kemampuan saya untuk mencegah situasi ini," kata Merkel dalam wawancara dengan media Jerman Die Zeit, seperti dilansir TASS akhir pekan ini.

Merkel, yang meninggalkan jabatannya pada Desember 2021, mengataka mendukung upaya diplomatiknya untuk menyelesaikan konflik yang awalnya meletus pada 2014 ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina.

"Fakta bahwa saya gagal tidaklah berarti hal itu salah untuk dicoba," katanya, seraya menambahkan bahwa diplomasi adalah "keharusan".

Kendati demikian, Merkel berulang kali membela kebijakannya terhadap Rusia. Ia menilai bahwa berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Ukraina, usai aneksasi Krimea pada 2014 silam sebagai bagian dari Perjanjian Minsk, sudahlah tepat.

Advertising
Advertising

"Saya mendukung berbagai upaya diplomatik itu," kata mantan pemimpin Jerman selama 16 tahun itu.

Ia menambahkan bahwa dirinya "sangat khawatir" dengan Ukraina. Politikus perempuan itu mengaku sangat kecewa saat mengetahui ada segelintir pihak yang tidak tertarik dalam upaya diplomatik tersebut.

Menurut Merkel, di Dewan Eropa, Jerman dan Prancis telah menempuh berbagai cara untuk mengatasi konflik di Ukraina.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya banyak berbincang dengan mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko dan presiden saat ini, Vladimir Zelensky.

"Presiden Zelensky bersikap sangat kritis terhadap Perjanjian Minsk. Ia sudah menyatakan hal tersebut selama masa kampanye pemilihannya dan menegaskan bahwa perjanjian tersebut tidak layak."

Merkel mengatakan bahwa menurut para pemimpin politik Ukraina, perjanjian itu pada dasarnya tidak didukung rakyat Ukraina dan secara politik sangat sulit diimplementasikan.

Dalam wawancara dengan media yang sama pada 7 Desember tahun lalu, Merkel juga sempat menyatakan bahwa Perjanjian Minsk 2014 adalah upaya memberikan waktu kepada Ukraina.

Ia berkata bahwa "semua orang paham betul" bahwa konflik itu telah membeku dan akar masalahnya belum terselesaikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian menanggapi Merkel dengan mengatakan bahwa pernyataan eks kanselir itu mengecewakan dan sama sekali tidak terduga.

Pilihan Editor: Dikritik Zelenskyy, Merkel Tetap Bela Keputusan Terdahulu soal Ukraina Tak Gabung NATO

TASS | RFERL

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

11 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya