Gara-gara Pandemi Covid, 11,58 Juta Sarjana China Jadi Pengangguran

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 28 April 2023 13:56 WIB

Orang-orang membakar dupa untuk berdoa memohon keberuntungan di Kuil Lama, di Beijing, Cina, 22 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Antrean membentang ratusan meter di sekitar kuil di China pada akhir pekan, saat para jemaat muda yang putus asa berdoa untuk mendapatkan pekerjaan dalam ekonomi yang perlahan pulih dari pandemi covid.

"Saya berharap menemukan sedikit kedamaian di kuil-kuil,” kata Wang Xiaoning, 22 tahun, sambil menunjuk pada “tekanan mendapatkan pekerjaan” dan biaya rumah yang tak terjangkau. Demikian dilansir Reuter, Kamis, 27 April 2023.

Wang ada di antara 11,58 juta sarjana yang menghadapi pasar kerja yang masih babak belur akibat penguncian “nol-Covid” yang ketat, juga pukulan keras terhadap sektor teknologi dan pendidikan, para pengguna tenaga kerja tradisional.

Kunjungan-kunjungan kuil meningkat 310% sejauh ini dalam tahun ini dibandingkan 2022, kata platform pemesanan perjalanan Trip.com. Meskipun situs itu tidak memberikan jumlah keseluruhan perbandingan pra-pandemi, mereka mengatakan kira-kira setengah dari pengunjung lahir setelah 1990.

"Ambang batas pekerjaan terus meningkat," kata Chen, 19 tahun, yang berdoa untuk prospek kariernya di Kuil Lama yang ikonis di ibu kota, Beijing, meskipun beberapa tahun lagi baru akan lulus.

Advertising
Advertising

"Tekanannya luar biasa," tambah Chen, yang hanya memberikan nama keluarganya untuk alasan privasi.

Seperlima anak muda China tanpa pekerjaan di antara satu generasi berpendidikan tinggi adalah sebuah rekor. Memperbaiki prospek mereka menjadi penyebab sakit kepala utama bagi pemerintah, yang menginginkan ekonomi menciptakan 12 juta pekerjaan baru pada 2023, naik dari 11 juta tahun lalu.

"Ada kelebihan pasokan lulusan universitas yang serius dan prioritas mereka adalah kelangsungan hidup," kata Zhang Qidi, seorang peneliti di Pusat Studi Keuangan Internasional, yang menambahkan bahwa banyak yang memilih pekerjaan berbagi tumpangan atau pengiriman.

Ekonomi telah pulih sejak pembatasan-pembatasan Covid-19 dicabut Desember, tetapi perekrutan dipimpin oleh industri katering dan perjalanan yang dilanda pandemi, yang menawarkan upah rendah untuk peran berketerampilan rendah.

Kementerian pendidikan dan SDM China tidak segera menjawab permintaan berkomentar.

Jumlah lulusan master dan Ph.D di Beijing untuk pertama kalinya mengalahkan jumlah lulusan S1, kata otoritas pendidikan. Kementerian pendidikan dan sumber daya manusia China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Berita terkait

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

5 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

17 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

24 hari lalu

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

39 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja PT Brantas Abipraya untuk Sarjana Teknik dan Ekonomi

45 hari lalu

Lowongan Kerja PT Brantas Abipraya untuk Sarjana Teknik dan Ekonomi

Lowongan kerja di PT Brantas Abipraya, BUMN bidang konstruksi, untuk sarjana teknik dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

59 hari lalu

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Ganjar Menang di TPS Beijing, Prabowo Unggul di Tokyo

15 Februari 2024

Ganjar Menang di TPS Beijing, Prabowo Unggul di Tokyo

Ganjar Pranowo-Mahfud Md unggul berdasarkan perhitungan surat suara Pemilihan Presiden 2024 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Beijing, Cina.

Baca Selengkapnya