DK PBB Mengutuk Taliban atas Larangan Perempuan Afghanistan Bekerja di PBB

Jumat, 28 April 2023 10:45 WIB

Wanita Afghanistan menghadiri peresmian perpustakaan wanita di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Ali Khara/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan suara bulat pada Kamis, mengutuk larangan administrasi Taliban terhadap perempuan Afghanistan yang bekerja untuk PBB.

Dewan juga meminta para pemimpin Taliban untuk menghentikan tindakan keras terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan.

Resolusi yang dirancang oleh Uni Emirat Arab dan Jepang menggambarkan larangan tersebut sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Resolusi itu menegaskan "peran wanita yang sangat diperlukan dalam masyarakat Afghanistan" dan mengatakan larangan wanita Afghanistan bekerja untuk PBB " merusak hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan.”

Duta Besar Uni Emirat Arab untuk PBB Lana Nusseibeh mengatakan lebih dari 90 negara ikut mensponsori resolusi tersebut.

Advertising
Advertising

"Dukungan dari lingkungan terdekat Afghanistan, dari dunia Muslim dan dari seluruh penjuru bumi ini membuat pesan mendasar agar lebih signifikan. Dunia tidak akan duduk diam karena perempuan di Afghanistan terhapus dari masyarakat," katanya kepada dewan.

Pemungutan suara Dewan Keamanan datang beberapa hari sebelum pertemuan internasional yang direncanakan di Doha pada 1-2 Mei di Afghanistan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mengadakan pertemuan tertutup dengan utusan khusus di Afghanistan dari berbagai negara untuk membahas pendekatan terpadu dalam menangani Taliban.

"Kami tidak mendukung penindasan Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan," kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, kepada dewan.

"Dekrit Taliban menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di Afghanistan."

Awal bulan ini Taliban mulai memberlakukan larangan terhadap perempuan Afghanistan yang bekerja untuk PBB setelah menghentikan sebagian besar perempuan yang bekerja untuk kelompok bantuan kemanusiaan pada bulan Desember.

Sejak menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 2021, mereka juga memperketat kontrol atas akses perempuan ke kehidupan publik, termasuk melarang perempuan masuk universitas dan menutup sekolah menengah perempuan.

Taliban mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasinya yang ketat terhadap hukum Islam. Pejabat Taliban mengatakan keputusan tentang pekerja bantuan wanita adalah "masalah internal."

Resolusi Dewan Keamanan juga mengakui perlunya mengatasi tantangan substansial yang dihadapi ekonomi Afghanistan, termasuk melalui penggunaan aset milik Bank Sentral Afghanistan untuk kepentingan rakyat Afghanistan.

Amerika Serikat membekukan miliaran cadangan bank yang disimpan di AS dan kemudian mentransfer setengah dari uang itu ke dana perwalian di Swiss yang diawasi oleh wali AS, Swiss, dan Afghanistan.

"Sampai hari ini, apa yang kami lihat hanyalah bahwa aset telah ditransfer dari satu rekening ke rekening lain, tetapi tidak satu sen pun dikembalikan ke rakyat Afghanistan," kata Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang kepada dewan.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia juga menyerukan pengembalian aset Bank Sentral Afghanistan.

Pilihan Editor: Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Reuters

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

7 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

20 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

35 hari lalu

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

Palestina berencana mengajukan usulan pemungutan suara Dewan Keamanan PBB bulan ini untuk menentukan keanggotaan penuhnya dalam PBB.

Baca Selengkapnya

Alasan Amerika Serikat Abstain yang Berujung Jatuhnya Resolusi DK PBB di Jalur Gaza

40 hari lalu

Alasan Amerika Serikat Abstain yang Berujung Jatuhnya Resolusi DK PBB di Jalur Gaza

Amerika Serikat baru pertama kali memilih abstain yang membuat resolusi DK PBB gencatan senjata di Gaza terwujud. Apa yang membuat AS abstain?

Baca Selengkapnya

Perintah Gencatan Senjata di Jalur Gaza Dibayangi Kondisi Kelaparan di Gaza yang Memburuk

40 hari lalu

Perintah Gencatan Senjata di Jalur Gaza Dibayangi Kondisi Kelaparan di Gaza yang Memburuk

Sebelum Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menyepakati gencatan senjata, warga di Jalur Gaza menghadapi kelaparan yang sangat mematikan.

Baca Selengkapnya

Menengok Isi Resolusi DK PBB yang Loloskan Gencatan Senjata Gaza Selama Ramadan

41 hari lalu

Menengok Isi Resolusi DK PBB yang Loloskan Gencatan Senjata Gaza Selama Ramadan

Setelah alot, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akhirnya menyepakati resolusi gencatan senjata Gaza. Bagaimana isi resolusi DK PBB tersebut?

Baca Selengkapnya

DK PBB Dorong Gencatan Senjata di Gaza Pertama Kalinya, Menlu Retno: Kita Sambut Baik

41 hari lalu

DK PBB Dorong Gencatan Senjata di Gaza Pertama Kalinya, Menlu Retno: Kita Sambut Baik

Pemerintah Indonesia menyambut baik resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera antara Palestina dan Israel, terutama selama bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Hamas Siap Tukar Sandera Israel Usai DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata

41 hari lalu

Hamas Siap Tukar Sandera Israel Usai DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata

Hamas menyambut baik resolusi gencatan senjata yang baru disahkan DK PBB. Ingin agar gencatan senjata permanen dengan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya