Eropa Ingin Tambah Pembangkit Tenaga Listrik di Kawasan Laut Utara

Selasa, 25 April 2023 14:30 WIB

ilustrasi pembangkit listrik

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin negara-negara Eropa di sekitar Laut Utara berjanji memperluas pembangkit tenaga listrik terbaru di kawasan itu demi memperkuat keamanan energi. Komitmen itu dicapai dalam pertemuan puncak di Ostend, Belgia, pada Senin, 24 April 2023.

Tujuh negara Uni Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Belanda, bersama negara-negara non-UE, Norwegia dan Inggris, akan berkomitmen untuk membangun ladang angin, mengembangkan pulau energi atau menghubungkan lokasi pembangkit listrik terbarukan di laut - dan mengerjakan karbon penangkapan dan proyek hidrogen terbaru di wilayah tersebut.

Langkah itu di antaranya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil penghasil CO2, yang masih dominan. Norwegia tahun lalu menjadi pemasok gas terbesar di Eropa, setelah Rusia menghentikan pengiriman ke Eropa menyusul invasi ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Rancangan deklarasi puncak para pemimpin Eropa yang bocor ke Reuters, menyebutkan ada sembilan negara ingin menggabungkan 120 gigawatt (GW) kapasitas angin lepas pantai Laut Utara pada 2030 dan 300GW pada tahun 2050 atau lebih dari empat kali lipat 25GW saat ini.

Belgia, Denmark, Irlandia, dan Luksemburg juga akan menandatangani perjanjian tersebut. Sementara itu, negara-negara Eropa juga diproyeksi akan mengumumkan proyek untuk mendorong energi hijau, yang akan membutuhkan investasi lebih besar dari yang diperkirakan.

Sebelumnya pada Senin, 24 April 2023, Belanda dan Inggris mengutarakan rencana untuk membangun sambungan listrik lintas batas terbesar di Eropa yang terhubung ke ladang angin lepas pantai. Akan tetapi, perusahaan Eropa, termasuk Orsted dan Equinor, mengatakan lingkup mereka terlalu kecil untuk mendukung perluasan infrastruktur, dan diperlukan peningkatan dukungan kebijakan serta pendanaan untuk mencapai target.

Keputusan investasi akhir di ladang angin lepas pantai Eropa mencapai titik terendah dalam 10 tahun atau pada 2022. Pasalnya, pengembang harus berhadapan dengan inflasi yang mencapai rekor tertinggi, suku bunga yang melonjak, dan pasar energi yang bergejolak.

Investasi telah pulih sejak itu, tetapi di tahun-tahun mendatang, analis Wood Mackenzie memperkirakan pengeluaran Eropa yang diperlukan untuk pembangkit tenaga angin kemungkinan besar akan berada di bawah target sehingga akan risiko ketergantungan meningkat pada suku cadang impor dari China dan tempat lain.

Uni Eropa dan Norwegia pada Senin, 24 April 2023, juga berjanji akan mengembangkan infrastruktur untuk menangkap dan menyimpan CO2 dari emisi industri di ladang gas Laut Utara yang habis.

Fatima Asni Soares | Reuters

Pilihan Editor: Prediksi Konsumsi BBM Naik 27 Persen saat Lebaran, Pertamina Tambah Pasokan untuk Solo Raya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

6 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

7 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

8 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

8 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

8 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

10 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

13 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya