WNI Dipekerjakan Secara Ilegal di Malaysia, Dipaksa Makan Daging Tak Halal dan Dilarang Ibadah

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 21 April 2023 11:31 WIB

Menara Kembar Petronas berbalut cahaya merah untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 Januari 2023. (Xinhua/Chong Voon Chung)

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Indonesia akan menuntut pihak-pihak yang mengirim seorang perempuan WNI ke Malaysia secara ilegal dan memaksanya bekerja 16 jam sehari di berbagai rumah tanpa upah.

Duta Besar Indonesia Hermono mengatakan wanita itu juga dipaksa makan daging tidak halal dan tidak diperbolehkan untuk salat atau puasa.

Departemen Tenaga Kerja Negeri Sembilan menyelamatkan wanita itu di sebuah rumah di Port Dickson pada Senin, 17 April 2023, menyusul pengaduan dari kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.

Wanita berusia 40 tahun itu sedang menunggu untuk dideportasi.

“Kami berharap dia bisa segera dipulangkan ke Indonesia sebagai korban trafficking, dan pelaku trafficking akan kami proses di Indonesia,” kata Hermono kepada FMT, Jumat, 21 April 2023.

Advertising
Advertising

“Kedutaan menerima pengaduan darinya melalui hotline kami pada 28 Maret, dan setelah mengumpulkan informasi keberadaannya, kami menghubungi departemen tenaga kerja Negeri Sembilan untuk menindaklanjuti."

“Kami pernah mengalami kasus serupa seperti ini di masa lalu di mana pekerja rumah tangga dipekerjakan secara ilegal sebagai petugas kebersihan."

“Banyak dari bisnis ini dijalankan oleh individu, dan bukan perusahaan yang menawarkan layanan pembersihan.”

Dia mengatakan banyak petugas kebersihan tidak berdokumen dan direkrut melalui media sosial.

Hermono, yang berterima kasih kepada departemen tenaga kerja Negeri Sembilan atas tanggapan cepatnya, mengatakan dia "marah" dengan laporan bahwa perempuan itu dipaksa makan daging yang tidak halal dan tidak diizinkan untuk beribadah.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima," katanya.

Direktur Departemen Tenaga Kerja Roslan Bahari mengatakan kepada Bernama bahwa korban bekerja di rumah tersebut selama enam bulan terakhir dan gajinya untuk bulan November dan Desember tidak dibayar, yang dianggap sebagai penggantian biaya untuk membawanya ke negara tersebut.

Roslan mengatakan perempuan itu juga mengaku harus bekerja tidak hanya di rumah majikannya, tetapi juga di rumah terdekat. Paspornya disimpan oleh majikannya.

Majikan berusia 47 tahun itu telah dipanggil untuk membantu penyelidikan berdasarkan Undang-Undang Anti-Perdagangan Manusia dan Anti-Penyelundupan Migran (Atipsom) 2007 (Amandemen 2022).

Korban kini di tempat penampungan di Kuala Lumpur sambil menunggu deportasi. Meski Hermono belum bertemu dengannya, dia mengaku tidak heran jika korban ingin kembali ke Indonesia daripada tinggal di Malaysia dan bekerja secara legal.

“Kami belum bertemu dengan dia, tapi berdasarkan pengalaman kami, mereka yang memiliki pengalaman buruk ingin pulang,” katanya. "Mereka tidak ingin mimpi buruk kedua."

REUTERS

Pilihan Editor Presiden Meksiko Jual Pesawat Kepresidenan, Tidak Ingin seperti Firaun Kecil

Berita terkait

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

3 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

8 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

13 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

2 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

3 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

3 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

6 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya