Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 20 April 2023 08:00 WIB

Chelsea Manning, Edward Snowden, Reality Winner dan Jack Teixeira. REUTERS, Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Jack Douglas Teixeira, seorang pemuda berusia 21 tahun. Menurut catatan militer, Teixeira bergabung dengan Garda Nasional pada 2019 dan bekerja di Pangkalan Garda Nasional Udara Otis. Nama pekerjaannya: pekerja harian sistem transportasi dunia maya.

Namanya melambung ketika ia dicurigai membocorkan dokumen rahasia milik pemerintah Amerika Serikat, sebuah negara yang dalam bayangan banyak orang memiliki sistem pengamanan data rahasia yang berlapis-lapis.

Kenyataannya, Teixeira bukan orang pertama yang melakukannya. Ia memiliki tiga pendahulu yang menggegerkan dunia intelijen AS, setidaknya sejak 2010. Seperti Jack Teixeira, ketiga pendahulunya tidak punya posisi penting dalam badan-badan intelijen. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di posisi yang relatif rendah dan hampir tak diperhatikan siapa pun tetapi menikmati akses istimewa ke dokumen-dokumen rahasia. Mereka adalah:

Chelsea Manning

Sebelumnya ia dikenal sebagai Bradley Manning, seorang analis intelijen Angkatan Darat berusia 23 tahun pada 2010 ketika dia mencuri dan membocorkan lebih dari 700.000 dokumen rahasia, termasuk laporan medan perang tentang Irak dan Afghanistan serta kabel Departemen Luar Negeri. Manning, yang mengatakan dia memberikan dokumen ke Wikileaks sebagai bentuk protes, dinyatakan bersalah, dijatuhi hukuman 35 tahun penjara, sempat mendekam selama empat tahun sebelum diampuni oleh Presiden Barack Obama.

Advertising
Advertising

Edward Snowden

Pada 2013, Edward Snowden, 29 tahun, kontraktor intelijen Badan Keamanan Nasional di Hawaii, membocorkan banyak sekali dokumen rahasia yang mengungkapkan rincian tentang program pengumpulan dan pengawasan intelijen AS yang sangat rahasia. Snowden, yang didakwa berdasarkan Undang-Undang Spionase, tidak pernah menjalani sidang karena melarikan diri ke Rusia, tempat ia tinggal hari ini sebagai buronan dari peradilan AS. Menurut pengakuannya, dia membocorkan dokumen untuk memprotes kebijakan dalam negeri dan luar negeri AS.

<!--more-->

Reality Leigh Winner

Pada 2017, Reality Leigh Winner yang berusia 25 tahun, seorang ahli bahasa untuk kontraktor intelijen NSA di Georgia, ditangkap dan didakwa memberikan laporan rahasia pemerintah AS kepada organisasi media tentang upaya peretasan Rusia yang menargetkan informasi pendaftaran pemilih AS. Dia menjalani sekitar tiga tahun dari hukuman penjara lima tahun dan dibebaskan pada Juni 2021. Tindakannya menjelaskan seberapa jauh intelijen Rusia menyusup ke perusahaan perangkat lunak pemungutan suara AS. Informasi itu, yang diremehkan oleh pemerintahan Trump, membuktikan bahwa inti demokrasi Amerika mudah terancam oleh agen asing.

Motif Teixeira

Selama dekade terakhir, Edward Snowden, Chelsea Manning, dan Reality Winner adalah contoh menonjol pegawai dan kontraktor pemerintah AS yang bermotivasi ideologis yang secara ilegal mengambil dokumen rahasia dan mempublikasikannya dalam upaya untuk mengubah kebijakan atau praktik AS. Dalam kasus Snowden, misalnya, ia memprotes tindakan pengawasan AS terhadap rakyatnya yang ia anggap sebagai pelanggaran berat terhadap hak konstitusional.

Tetapi, Jack Teixeira tidak membuat klaim seperti para pendahulunya. Setidaknya itu menurut teman-teman yang menghabiskan waktu bersamanya di ruang obrolan di Discord. Teixeira memang kerap mengkritik beberapa kebijakan AS, tetapi tindakan pembocorannya diduga bukan didorong oleh ideologi maupun aktivitas politik, melainkan hasrat untuk membuktikan diri pada teman-teman onlinenya. Sebuah alasan yang menggugurkannya sebagai whistle blower.

DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER

Pilihan Editor: Tiga WNI ditangkap karena dugaan pembunuhan di Jepang

Berita terkait

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

26 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

32 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Laporan Intel AS: Kepemimpinan Netanyahu dalam Bahaya, Mengapa?

46 hari lalu

Laporan Intel AS: Kepemimpinan Netanyahu dalam Bahaya, Mengapa?

Penilaian intel AS yang telah dideklasifikasi baru-baru ini telah memunculkan keraguan terhadap masa depan politik PM Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

54 hari lalu

Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

Jack Teixeira, penyebar dokumen rahasia militer AS tentang perang Ukraina, dihukum 16 tahun 8 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

Anies Baswedan singgung Prabowo soal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto pernah dibobol hacker pada 2023.

Baca Selengkapnya

Putin Tawarkan Kewarganegaraan Rusia untuk Orang Asing, Ini Syaratnya

5 Januari 2024

Putin Tawarkan Kewarganegaraan Rusia untuk Orang Asing, Ini Syaratnya

Putin mengeluarkan dekrit yang mengizinkan warga asing mendapatkan kewarganegaraan Rusia bagi mereka dan keluarga dengan satu syarat.

Baca Selengkapnya

AS Minta Israel Lebih Akurat dalam Menargetkan Sasaran di Gaza

14 Desember 2023

AS Minta Israel Lebih Akurat dalam Menargetkan Sasaran di Gaza

Hingga 45% dari 29.000 amunisi udara yang dijatuhkan Israel di Gaza sejak 7 Oktober adalah "bom bodoh" yang tidak terarah, menurut intelijen AS.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih: AS Tak Akan Membagi Informasi Intelijen tentang Hamas dan Al Shifa

17 November 2023

Gedung Putih: AS Tak Akan Membagi Informasi Intelijen tentang Hamas dan Al Shifa

Amerika Serikat yakin dengan penilaian badan intelijennya sendiri mengenai aktivitas Hamas di al Shifa Gaza.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya