Pengadilan Iran Hukum 10 Tentara atas Jatuhnya Pesawat Ukraina
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Senin, 17 April 2023 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Iran menghukum penjara 10 tentara setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam jatuhnya pesawat Ukraina, situs pengadilan Mizan Online melaporkan pada Minggu.
Pasukan Iran menembak jatuh pesawat Ukraina International Airlines PS752 tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020. Serangan ini menewaskan 176 orang di dalamnya. Sebagian besar adalah warga Iran dan Kanada, dan banyak penumpang berkewarganegaraan ganda.
Ukraina kehilangan 11 warganya dalam bencana penerbangan tersebut.
Mizan melaporkan bahwa seorang komandan menerima hukuman terberat 10 tahun penjara karena melanggar perintah menembak jatuh pesawat. Sembilan personel lainnya dijatuhi hukuman antara satu dan tiga tahun, lapor Mizan.
Komandan sistem rudal permukaan-ke-udara Tor M-1 "menembakkan dua rudal" ke pesawat itu "bertentangan dengan perintah" dan tanpa mendapatkan izin, kata Mizan. Namun, Mizan tidak mengidentifikasi salah satu terdakwa.
Tiga hari setelah pesawat tujuan Kyiv ditembak jatuh, angkatan bersenjata Iran mengakui telah terjadi "kesalahan". "Mengingat efek dan konsekuensi dari tindakan ini, terdakwa utama dijatuhi hukuman maksimal," tambah Mizan Online, Minggu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
<!--more-->
PERINGATAN KERAS
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat melonjak pada saat pesawat itu ditembak jatuh. Pertahanan udara Iran berada dalam siaga tinggi untuk serangan balik AS setelah Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer di Irak yang digunakan oleh pasukan Amerika.
Rudal-rudal itu datang sebagai tanggapan atas pembunuhan dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad terhadap Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang memimpin cabang operasi asing Korps Pengawal Revolusi Iran.
Pengadilan Iran mengatakan pada November 2021 bahwa pengadilan telah dibuka di Teheran untuk 10 anggota militer "dari berbagai pangkat" sehubungan dengan jatuhnya jet tersebut.
Pada 2020, Iran menawarkan untuk membayar US$150.000 atau setara dalam euro" kepada masing-masing keluarga korban. Pejabat Ukraina dan Kanada mengecam keras pengumuman tersebut, dengan mengatakan kompensasi tidak boleh diselesaikan melalui deklarasi sepihak.
Pada Januari tahun lalu, Iran mengatakan telah mulai membayar kompensasi kepada keluarga korban tewas. Arash Khodaei, wakil presiden Organisasi Penerbangan Sipil negara itu, mengatakan bahwa "jumlah US$150.000 telah ditransfer" ke beberapa keluarga, sementara "prosesnya telah dimulai" untuk yang lain.
Pembayaran itu "tidak melanggar hak (mereka) untuk mengambil tindakan hukum", kata kantor berita negara IRNA mengutipnya.
Pada awal 2022, Iran mengatakan telah mulai memberi kompensasi kepada beberapa keluarga korban sejumlah US$150.000, juga berjanji akan membayar kerabat lainnya.
Pengadilan Kanada memberikan kompensasi lebih dari US$80 juta kepada keluarga enam korban dalam keputusan yang diumumkan pada Januari 2022.
Pada bulan yang sama, pasangan Iran mengajukan gugatan yang jarang terjadi terhadap tiga pejabat senior Iran atas kematian anak-anak mereka dalam insiden tersebut.
Sekelompok negara yang dipimpin oleh Kanada pada Desember meminta seorang arbiter untuk menyelesaikan klaim terhadap Iran, langkah pertama untuk kemungkinan membawa kasus ke Mahkamah Internasional, yang telah lama dituntut oleh keluarga korban.
Pilihan Editor: Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina dengan Rudal
CHANNEL NEWSASIA