Pengadilan Iran Hukum 10 Tentara atas Jatuhnya Pesawat Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 April 2023 17:00 WIB

Bunga-bunga dan foto-foto para korban pesawat penumpang Ukraina yang jatuh di Iran terlihat pada upacara peringatan di Universitas Alberta, Edmonton, Alberta, Kanada, 12 Januari 2020. REUTERS/Candace Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Iran menghukum penjara 10 tentara setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam jatuhnya pesawat Ukraina, situs pengadilan Mizan Online melaporkan pada Minggu.

Pasukan Iran menembak jatuh pesawat Ukraina International Airlines PS752 tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020. Serangan ini menewaskan 176 orang di dalamnya. Sebagian besar adalah warga Iran dan Kanada, dan banyak penumpang berkewarganegaraan ganda.

Ukraina kehilangan 11 warganya dalam bencana penerbangan tersebut.

Mizan melaporkan bahwa seorang komandan menerima hukuman terberat 10 tahun penjara karena melanggar perintah menembak jatuh pesawat. Sembilan personel lainnya dijatuhi hukuman antara satu dan tiga tahun, lapor Mizan.

Komandan sistem rudal permukaan-ke-udara Tor M-1 "menembakkan dua rudal" ke pesawat itu "bertentangan dengan perintah" dan tanpa mendapatkan izin, kata Mizan. Namun, Mizan tidak mengidentifikasi salah satu terdakwa.

Advertising
Advertising

Tiga hari setelah pesawat tujuan Kyiv ditembak jatuh, angkatan bersenjata Iran mengakui telah terjadi "kesalahan". "Mengingat efek dan konsekuensi dari tindakan ini, terdakwa utama dijatuhi hukuman maksimal," tambah Mizan Online, Minggu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

<!--more-->

Video yang menunjukkan rudal Iran yang menabrak pesawat Ukraina. The New York Times

PERINGATAN KERAS

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat melonjak pada saat pesawat itu ditembak jatuh. Pertahanan udara Iran berada dalam siaga tinggi untuk serangan balik AS setelah Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer di Irak yang digunakan oleh pasukan Amerika.

Rudal-rudal itu datang sebagai tanggapan atas pembunuhan dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad terhadap Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang memimpin cabang operasi asing Korps Pengawal Revolusi Iran.

Pengadilan Iran mengatakan pada November 2021 bahwa pengadilan telah dibuka di Teheran untuk 10 anggota militer "dari berbagai pangkat" sehubungan dengan jatuhnya jet tersebut.

Pada 2020, Iran menawarkan untuk membayar US$150.000 atau setara dalam euro" kepada masing-masing keluarga korban. Pejabat Ukraina dan Kanada mengecam keras pengumuman tersebut, dengan mengatakan kompensasi tidak boleh diselesaikan melalui deklarasi sepihak.

Pada Januari tahun lalu, Iran mengatakan telah mulai membayar kompensasi kepada keluarga korban tewas. Arash Khodaei, wakil presiden Organisasi Penerbangan Sipil negara itu, mengatakan bahwa "jumlah US$150.000 telah ditransfer" ke beberapa keluarga, sementara "prosesnya telah dimulai" untuk yang lain.

Pembayaran itu "tidak melanggar hak (mereka) untuk mengambil tindakan hukum", kata kantor berita negara IRNA mengutipnya.

Pada awal 2022, Iran mengatakan telah mulai memberi kompensasi kepada beberapa keluarga korban sejumlah US$150.000, juga berjanji akan membayar kerabat lainnya.

Pengadilan Kanada memberikan kompensasi lebih dari US$80 juta kepada keluarga enam korban dalam keputusan yang diumumkan pada Januari 2022.

Pada bulan yang sama, pasangan Iran mengajukan gugatan yang jarang terjadi terhadap tiga pejabat senior Iran atas kematian anak-anak mereka dalam insiden tersebut.

Sekelompok negara yang dipimpin oleh Kanada pada Desember meminta seorang arbiter untuk menyelesaikan klaim terhadap Iran, langkah pertama untuk kemungkinan membawa kasus ke Mahkamah Internasional, yang telah lama dituntut oleh keluarga korban.

Pilihan Editor: Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina dengan Rudal

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

6 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya