Kelemahan Iron Dome Israel, Penangkal Roket Hamas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 April 2023 16:14 WIB

Garis-garis cahaya terlihat dari Ashkelon saat sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 15 Mei 2021. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara Hamas dan Israel masih berkobar. Media sosial penuh dengan video-video ala science fiction yang menunjukkan rudal pencegat serangan roket. Komentar seperti “Star Wars" atau “suasana invasi alien” memenuhi penjelasan tentang sistem pertahanan Iron Dome. Langit benar-benar penuh dengan cahaya roket yang saling menyerang.

Iron Dome milik Israel dibuat oleh perusahaan Rafael Advanced Defense Systems. Mereka telah melakukan pencegatan terhadap roket-roket Hamas sejak sepuluh tahun lalu. Perusahaan itu mengklaim telah mencegat lebih dari 2.500 serangan dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen.

Sistem pertahanan ini terdiri atas serangkaian radar pendeteksi dan pelacak, sistem manajemen pertempuran dan pusat kendali senjata berawak, serta unit penembakan misil tanpa awak. Seluruh sistem dan unit tersebut cukup tersebar sehingga memungkinkan Iron Dome untuk melindungi area secara optimal.

Pertama-tama, radar mendeteksi dan melacak beberapa proyektil yang masuk. Sistem manajemen pertempuran akan menentukan apakah objek itu merupakan ancaman atau bukan, lalu menugaskan satu atau lebih pencegat. Setiap peluncur membawa 20 rudal Tamir yang beratnya masing-masing sekitar 90 kilogram dan memiliki jangkauan lebih dari 40 kilometer. Masing-masingnya diperkirakan menelan biaya antara $20–100 ribu.

Iron Dome memang sangat efektif. Sebagian besar roket yang ditembakkan oleh Hamas berhasil dicegat. Namun, beberapa di antaranya berhasil lolos dengan laporan sejumlah orang Israel tewas dan terluka, padahal roket Hamas hanyalah buatan lokal berteknologi sangat rendah.

Advertising
Advertising

Roket lokal buatan Hamas dinamai Qassam. Produksinya telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa perubahan desain apa pun. Komponen utama Qassam adalah bodi dari pipa baja atau aluminium panjang dengan sirip yang dilas padanya. Bodi itu diisi oleh bahan bakar roket yang terdiri atas pupuk, gula cair, bahan peledak buatan sendiri, serta detonator tambahan.

Roket Qassam tidak punya sistem kendali yang ditembakkan melalui kerangka logam sederhana. Arah tembaknya bisa dikatakan sangat tidak akurat dengan biaya hanya ratusan dolar. Ukuran Qassam bahkan jauh lebih kecil dari rudal Tamir milik Israel.

Kelemahan Iron Dome

Apa yang sebenarnya terjadi adalah pergulatan antara kekuatan berteknologi tinggi milik Israel dan kekuatan berteknologi rendah milik Hamas. Iron Dome berhasil mencegat sebagian besar roket Hamas, tetapi itu mungkin tidaklah cukup.

Iron Dome memiliki kelemahan, yakni “titik jenuh” yang mana tidak diketahui jumlah maksimum roket yang dapat ditangani pada satu waktu. Jika jumlah itu terlampaui, sisa roket akan melewatinya. Hal itu pernah terjadi ketika Israel mengklaim bahwa ada sekitar 850 roket Hamas yang ditembakkan saat masa eskalasi.

Selain itu, pasokan rudal Tamir terbatas dan harganya sangat mahal, sedangkan Hamas menimbun ribuan Qassam dan senjata lainnya. Terkadang, Iron Dome harus meluncurkan dua rudal ke satu roket untuk memastikan pencegatan.

Keefektifan Iron Dome bahkan juga bisa menjadi kelemahan yang strategis. Serangan roket Hamas hanya menyebabkan kerusakan kecil jika dibandingkan dengan tanggapan militer Israel yang dianggap tidak proporsional dan terlalu berat. Korban tewas atau luka di Gaza akibat serangan udara Israel bisa mencapai beberapa kali lipat daripada korban di Israel.

Masalah lain terkait Iron Dome adalah ketergantungan terhadapnya. Jika sistem pertahanan itu gagal, tentu akan ada konsekuensi serius. Tindakan defensif saja tidak cukup, tetapi melancarkan serangan darat untuk mengambil sumber roket juga dapat mengakibatkan kematian dalam jumlah besar dan konsekuensi politik global.

Pilihan editor: Apa Itu Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Penangkal Roket Hamas

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

1 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

8 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

9 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

9 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

10 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

10 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

11 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya