PBB: Januari-Maret 2023 Kuartal Pertama Paling Mematikan bagi Migran

Kamis, 13 April 2023 10:38 WIB

Migran menunggu untuk turun dari kapal penyelamat Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres (Doctors Without Borders), di Bari, Italia 26 Maret 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

TEMPO.CO, Jakarta - Januari hingga Maret 2023 adalah kuartal pertama paling mematikan bagi migran Mediterania tengah sejak 2017, kata PBB, Rabu, 12 April 2023, dengan 441 jiwa melayang di saat jumlah penyeberangan ke Eropa melonjak. Demikian dilansir AFP.

Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) mengatakan penundaan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang dipimpin negara berperan dalam beberapa insiden fatal dalam penyeberangan laut berbahaya dari Afrika utara.

IOM mengatakan 441 kematian yang diketahui dalam tiga bulan pertama tahun ini kemungkinan besar kurang dari jumlah sebenarnya.

“Krisis kemanusiaan yang berkepanjangan di Mediterania tengah tidak dapat ditoleransi,” kata kepala IOM Antonio Vitorino

"Dengan lebih dari 20.000 kematian tercatat di rute ini sejak 2014, saya khawatir kematian ini telah dinormalisasi. Negara harus merespons,” tambahnya.

Advertising
Advertising

IOM mengatakan penundaan penyelamatan merupakan faktor dalam setidaknya enam insiden sepanjang tahun ini, yang menyebabkan kematian sedikitnya 127 orang.

"Tidak adanya tanggapan sama sekali terhadap kasus ketujuh merenggut nyawa setidaknya 73 migran," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa upaya SAR organisasi non-pemerintah telah berkurang secara nyata dalam beberapa bulan terakhir.

Proyek Migran yang Hilang PBB juga menyelidiki beberapa kasus tentang kapal dilaporkan hilang, tidak ada catatan korban yang selamat, tidak ada jenazah dan tidak ada operasi SAR.

Nasib lebih dari 300 orang di kapal itu masih belum jelas, kata organisasi itu.

Keadaan darurat Italia

IOM mengatakan bahwa selama akhir pekan Paskah, lebih dari 3.000 migran mencapai Italia.

Jumlah pendaratan kapal telah melonjak tahun ini, dengan hampir 32.000 migran tiba di pantai Italia sejak Januari, menurut angka kementerian dalam negeri, dibandingkan dengan 8.000 selama periode yang sama 2022.

Pemerintah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang mulai menjabat pada Oktober berjanji untuk mengakhiri migrasi massal, Selasa malam mengumumkan keadaan darurat imigrasi selama enam bulan dan mengalokasikan tambahan lima juta euro ($ 5,5 juta) untuk mengelola masalah tersebut.

Meloni mengatakan ini akan memungkinkan "tanggapan yang lebih efektif dan tepat waktu", termasuk menyediakan fasilitas penerimaan dan pemrosesan yang lebih baik.

Tetapi para pengkritik mengatakan tindakan itu - digunakan lebih dari 120 kali dalam dekade terakhir, biasanya untuk bencana alam - menyamarkan kurangnya strategi migran yang tepat.

Badan perbatasan Uni Eropa Frontex mengatakan jumlah penyeberangan perbatasan tidak teratur kuartal pertama di rute Mediterania tengah hampir 28.000, tiga kali lipat jumlahnya dalam tiga bulan pertama 2022

Rute tersebut menyumbang lebih dari setengah dari semua penyeberangan perbatasan tidak teratur ke UE, dengan jumlah migran terbesar berasal dari Pantai Gading, Guinea, dan Pakistan.

"Pada Maret, total pendeteksian pada rute ini meningkat hampir sembilan kali lipat dibandingkan tahun lalu, menjadi lebih dari 13.000," katanya.

"Kelompok kejahatan terorganisir memanfaatkan cuaca yang lebih baik dan ketidakstabilan politik di beberapa negara tujuan untuk mencoba menyelundupkan sebanyak mungkin migran melintasi Mediterania tengah dari Tunisia dan Libya."

<!--more-->Respons ad hoc

IOM mengatakan situasi di Mediterania tengah memperkuat kebutuhan akan pencarian dan penyelamatan yang dipimpin negara yang dapat diprediksi, mengakhiri "respons ad hoc" sejak berakhirnya Operasi Mare Nostrum angkatan laut Italia pada 2014.

"Menyelamatkan nyawa di laut adalah kewajiban hukum bagi negara," kata Vitorino.

"Kita perlu melihat koordinasi proaktif yang dipimpin negara dalam upaya pencarian dan penyelamatan."

Negara-negara perlu mendukung upaya penyelamatan hidup LSM dan mengakhiri "kriminalisasi, penghalang dan pencegahan" terhadap mereka yang datang untuk menyelamatkan, kata IOM.

Badan tersebut juga menyerukan tindakan lebih keras untuk membongkar jaringan penyelundupan kriminal dan menuntut mereka yang bertanggung jawab karena "mengambil untung dari keputusasaan para migran dan pengungsi dengan memfasilitasi perjalanan berbahaya".

Bahkan ketika IOM merilis temuannya, penjaga pantai Tunisia mengumumkan bahwa 10 migran dari Afrika sub-Sahara telah tenggelam di Mediterania dalam sebuah kapal karam,Selasa. Tujuh puluh dua migran diselamatkan.

FRANCE24

Pilihan Editor: Dokumen AS: Perang Ukraina Telah Menelan 354.000 Korban Jiwa

Berita terkait

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

37 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

37 hari lalu

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak

Baca Selengkapnya

Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

26 Februari 2024

Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

Sakit kepala sebelah kanan sering disebabkan oleh migrain, sakit kepala cluster, hingga Sindrom SUNCT.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya

Tim SAR Gabungan Temukan Jasad Nelayan Tenggelam di Perairan Muara Kalibaru

27 Januari 2024

Tim SAR Gabungan Temukan Jasad Nelayan Tenggelam di Perairan Muara Kalibaru

Tim SAR Gabungan menemukan jasad seorang nelayan yang sempat hilang di kawasan Muara Kalibaru, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

2 Januari 2024

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

UNHCR sedang menangani 157 pengungsi Rohingya yang terdampar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Surat Suara di Taipei Salah Jadwal, Migrant CARE Nilai Pemilu RI di Luar Negeri Masih Asal-asalan

27 Desember 2023

Surat Suara di Taipei Salah Jadwal, Migrant CARE Nilai Pemilu RI di Luar Negeri Masih Asal-asalan

Migrant CARE menanggapi pengiriman ribuan surat suara di Taipei yang mendahului jadwal seharusnya.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Perempuan Berdaya dalam Dialog Hari Migran Internasional

25 Desember 2023

Inspirasi Perempuan Berdaya dalam Dialog Hari Migran Internasional

Para Ibu menceritakan perjalanan mereka sebagai Ibu tunggal migran yang berjuang untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Baca Selengkapnya