3000 Staf PBB di Afghanistan Dirumahkan hingga Mei Menyusul Larangan Perempuan Bekerja

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 11 April 2023 20:11 WIB

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Misi PBB untuk Afghanistan telah meluncurkan tinjauan operasinya dan meminta semua staf Afghanistan untuk tidak masuk kerja setidaknya sampai Mei setelah pemerintahan Taliban melarang staf perempuannya bekerja, demikian pernyataan PBB yang diterbitkan, Selasa, 11 April 2023.

PBB, pekan lalu, mengatakan bahwa Taliban, yang mengambil alih kekuasaan pada 2021, telah menyampaikan bahwa perempuan Afghanistan tidak akan dapat bekerja untuk organisasi global tersebut. Pejabat Taliban belum mengomentari perintah tersebut.

“Melalui larangan ini, otoritas de facto Taliban berusaha memaksa PBB untuk harus membuat pilihan yang mengerikan antara tetap dan memberikan dukungan untuk rakyat Afghanistan dan berdiri dengan norma dan prinsip yang harus kita junjung tinggi,” kata misi PBB (UNAMA) itu.

PBB telah mengatakan bahwa menerapkan perintah tersebut akan membuat organisasi global itu melanggar piagamnya.

Ia telah meminta sekitar 3.000 staf - pria dan perempuan - untuk tinggal di rumah hingga 5 Mei sambil melakukan "konsultasi yang diperlukan", melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk operasinya, dan mempercepat perencanaan darurat.

Advertising
Advertising

Pembatasan terhadap pekerja perempuan PBB, yang terjadi setelah larangan terhadap sebagian besar perempuan pekerja LSM pada Desember, telah memicu kecaman keras internasional.

Beberapa pejabat telah menyatakan kekhawatiran donor mungkin menarik kembali dukungan untuk program bantuan kemanusiaan Afghanistan, yang terbesar di dunia, dan bahwa menerapkan beberapa program dan menjangkau perempuan di negara konservatif tanpa pekerja perempuan tidak akan mungkin dilakukan.

Taliban menerapkan serangkaian pembatasan bagi akses perempuan ke pekerjaan, pendidikan dan kehidupan publik. Para pejabat Taliban mengatakan mereka menghormati hak perempuan yang sesuai dengan penafsiran ketat mereka tentang hukum Islam.

REUTERS

Pilihan Editor: Latihan Militer Berakhir, Pesawat Tempur dan Kapal Perang Cina Masih di Sekitar Taiwan

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

8 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

13 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

16 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

17 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

2 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

3 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya