Fakta-fakta 4 Faksi di Palestina

Senin, 10 April 2023 19:59 WIB

Pengunjuk rasa Palestina mengibarkan bendera bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 22 April 2022. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan roket diluncurkan ke Israel dari Lebanon pada Rabu, 5 April 2023. Israel menuduh kelompok militan Palestina, yakni faksi Hamas, bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pasalnya, pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, sedang mengunjungi Lebanon. Kendati begitu, pihak Hamas telah membantah tuduhan Israel.

Sejak 1967, Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO secara menjadi wakil resmi perjuangan Palestina. Kendati begitu, PLO memilih jalur kompromistis dan kooperatif. Sehingga, di samping PLO, ada faksi lain yang bergerak di bawah tanah. Faksi-faksi ini terkadang berseberangan paham dengan PLO.

Fakta Faksi-faksi di Palestina

1. Hamas

Melansir dari Reuters, Hamas atau Gerakan Perlawanan Islam, didirikan pada 1987 selama Intifadah Palestina pertama. Faksi ini berideologi Islam Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan yang didirikan di Mesir pada 1920-an. Hamas memiliki sayap bersenjata, Brigade Izz el-Deen al-Qassam.

Hamas percaya Palestina harus menggunakan kekuatan senjata, atau perlawanan bersenjata dalam perjuangan nasional mereka melawan Israel. Hal ini bertentangan dengan strategi PLO yang mencoba merundingkan pembentukan negara Palestina bersama Israel. Piagam pembentukan kelompok ini menyatakan bahwa Israel harus dihancurkan.

Advertising
Advertising

Karena permusuhannya terhadap Israel, kekuatan Barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa memandang Hamas sebagai organisasi teroris. Pada 1990-an, kelompok ini meluncurkan gelombang bom bunuh diri terhadap Israel. Selama Intifadah kedua, yang meletus pada 2000, mereka juga melakukan aksi ini.

Pada 2006, Hamas sempat diboikot secara internasional. Mereka dituntut meninggalkan kekerasan dan mengakui Israel. Tetapi mereka menolak tuntutan. Pada 2007, Hamas berhasil mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza dalam perang singkat dengan pasukan keamanan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Abbas menggambarkan apa yang terjadi sebagai kudeta.

Hamas saat ini menjadi bagian dari aliansi regional yang terdiri dari Iran, Suriah dan kelompok Islam Syiah Hizbullah di Lebanon, yang semuanya secara luas menentang AS.

2. Palestine National Liberation Movement Fatah

Mengutip Britannica, Palestine National Liberation Movement Fatah merupakan faksi berhaluan nasionalis-sekuler. Kelompok ini berdiri pada 1957 dan merupakan faksi terbesar PLO yang didirikan oleh mendiang Yasser Arafat. Tujuan pendirian kelompok ini untuk merebut Palestina dari kendali Israel dengan mengobarkan perang gerilya intensitas rendah. Namun pada akhir 1980-an Fatah mulai mencari solusi jalur diplomatik.

Fatah memperoleh dukungan dari Suriah dan menjadi berbasis di Damaskus. Pada 1963 Fatah telah mengembangkan struktur organisasi tipe komando. Pada Desember 1964 mereka melakukan operasi militer pertamanya ketika meledakkan instalasi pompa air Israel. Pada 1968 Fatah, kemudian berpusat di Yordania, telah muncul sebagai kekuatan besar Palestina.

Pada Maret tahun itu mereka menjadi target utama serangan Israel di desa Yordania Karameh. Sebanyak 150 gerilyawan dan 29 orang Israel tewas. Kuatnya penampilan Fatah di Karameh, terutama setelah penghinaan Arab dalam Perang Enam Hari pada 1967, mendorong Fatah secara politik dan psikologis. Pada akhir 1960-an, organisasi ini menjadi yang terbesar dan dengan dana terbaik dari semua organisasi Palestina dan telah mengambil alih kendali efektif PLO.

3. Popular Front for the Liberation of Palestine

Popular Front for the Liberation of Palestine atau PFLP juga berada di bawah PLO. Faksi ini menyediakan kerangka kelembagaan untuk organisasi militan. PFLP terkenal karena ideologi Marxis-Leninis-nya dan pembajakan sejumlah pesawat antara 1968 dan 1974. Kelompok ini didirikan pada 1967 dalam penggabungan tiga kelompok gerilya yang berbeda oleh pemimpin militan Palestina George abash.

Konflik dalam organisasi mengenai ideologi menyebabkan sejumlah perpecahan. Perpecahan itu menghasilkan faksi independen, salah satunya Komando Umum PFLP (PFLP-GC) yang didirikan pada 1968 oleh Amad Jibrl. Kendati terpecah, masing-masing faksi tetap terlibat dalam aktivitas gerilya melawan Israel. Mereka kerap melakukan aksi terorisme terhadap negara Yahudi dan kepentingan Barat.

PFLP sendiri melakukan atau mengorganisir banyak serangan terkenal terhadap sasaran Israel dan Barat. PFLP menolak kompromi politik dengan Israel, termasuk menentang proses perdamaian yang dimulai dengan Israel pada 1990-an. Mereka berjanji untuk mengganti negara itu dengan negara demokratis sekuler di Palestina.

Meskipun dibayangi oleh Fatah dan Hamas di tengah kebangkitan Otoritas Palestina dan pengambilalihan Hamas atas Jalur Gaza, PFLP tetap menjadi gerakan kiri paling aktif dalam masyarakat Palestina hingga abad ke-21.

4. Popular Democratic Front for the Liberation of Palestine

Popular Democratic Front for the Liberation of Palestine atau PDFLP merupakan fraksi berbasis demokrasi di bawah naungan PLO. Kelompok ini terlibat dalam aksi terorisme pada 1970-an dan 1980-an. Mereka awalnya mempertahankan orientasi Marxis-Leninis, meyakini bahwa petani dan kelas pekerja harus dididik dalam sosialisme untuk mewujudkan negara demokratis Yahudi dan Arab yang bebas dari Zionisme dan imperialisme.

Kelompok ini berasal dari sayap kiri 1960-an dan didirikan oleh seorang Kristen Ortodoks Yordania, Nayif Hawtmeh, pada 1969. PDFLP berdiri secara ideologis di sebelah kiri PFLP dan mengklaim bahwa musuhnya adalah penjajah Zionis kelas atas. Pada 1974, mereka bertanggung jawab atas serangan teroris yang sangat brutal di Maalot, Israel. Beberapa lusin anak sekolah disandera dan beberapa dari mereka dibunuh.

Namun kelompok ini menjadi pendukung PLO dengan strategi diplomatik. Alih-alih menghancurkan Israel, mereka sepakat Palestina dapat berdampingan dengan Israel.

REUTERS | BRITANNICA

Pilihan editor : Puluhan Ribu Warga Israel Demo: Netanyahu Menyeret Kita untuk Berperang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

14 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

7 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

8 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

9 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

10 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya