Cina Serang Taiwan dalam Simulasi, Pesawat Tempur Terbang Keliling Pulau

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 April 2023 16:53 WIB

Jet tempur J-11 Angkatan Laut Cina terbang dekat dengan pesawat RC-135 Angkatan Udara AS saat berada di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Selatan, pada 21 Desember 2022. Juru bicara militer AS mengatakan jet Cina datang dalam jarak 10 kaki dari sayap pesawat, tetapi 20 kaki dari hidungnya, yang menyebabkan pesawat AS melakukan manuver mengelak. Department of Defense /Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina mensimulasikan serangan presisi terhadap Taiwan di hari kedua latihan di sekitar pulau itu pada Minggu, 9 April 2023. Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan beberapa serangan angkatan udara dan sedang memantau pasukan rudal China.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, memulai latihan militer selama tiga hari di sekitar pulau itu pada Sabtu, 8 April 2023. Latihan dilakukan sehari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kembali dari kunjungan singkat ke Amerika Serikat. Televisi pemerintah Cina melaporkan bahwa patroli kesiapan tempur dan latihan di sekitar Taiwan terus berlanjut.

“Di bawah komando terpadu dari pusat komando operasi gabungan teater, berbagai jenis unit melakukan simulasi serangan presisi bersama pada sasaran utama di pulau Taiwan dan wilayah laut sekitarnya, dan terus mempertahankan postur ofensif di sekitar pulau itu,” katanya.

Komando Teater Timur militer Cina mengeluarkan animasi singkat dari simulasi serangan di akun WeChat-nya. Dalam animasi itu, ditunjukkan rudal yang ditembakkan dari darat, laut dan udara ke Taiwan. Dua di antara rudal itu meledak dalam api saat mengenai target.

Sebuah sumber yang mengetahui situasi keamanan di wilayah tersebut mengatakan bahwa Cina telah melakukan simulasi serangan udara dan laut terhadap sasaran militer asing di perairan lepas pantai barat daya Taiwan. "Taiwan bukan satu-satunya target mereka," kata sumber itu, yang berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media. "Ini sangat provokatif."

Advertising
Advertising

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada pukul 0800 GMT pada hari Minggu bahwa mereka telah melihat 70 pesawat China, termasuk pesawat tempur Su-30 dan pembom H-6, serta 11 kapal, di sekitar Taiwan. Kementerian mengatakan mereka memberikan perhatian khusus pada Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat yang bertanggung jawab atas sistem rudal berbasis darat China.

“Mengenai pergerakan Pasukan Roket komunis China, militer negara juga memiliki pemahaman yang erat melalui sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian bersama, dan pasukan pertahanan udara tetap waspada,” kata kementerian itu.

Taiwan juga menegaskan tidak akan meningkatkan konflik atau menyebabkan perselisihan dan akan menanggapi dengan tepat latihan China.

Sumber keamanan mengatakan sekitar 20 kapal militer, setengah dari Taiwan dan setengah dari China, terlibat dalam pertikaian di dekat garis median Selat Taiwan. Selama bertahun-tahun, Selat Taiwan berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak. Meski demikian kedua pihak tidak melakukan tindakan provokatif.

Kapal induk Cina Shandong, yang dipantau Taiwan sejak pekan lalu, sekarang berada lebih dari 400 mil laut di lepas pantai tenggara Taiwan dan sedang melakukan latihan, kata sumber itu.

Zhao Xiaozhuo dari Akademi Ilmu Militer Cina mengatakan kepada surat kabar Global Times, bahwa ini adalah pertama kalinya Cina secara terbuka berbicara tentang simulasi serangan terhadap sasaran di Taiwan.

REUTERS

Pilihan Editor: 5 Orang Tewas akibat Salju Longsor di Alpen Prancis, 1 Masih Hilang

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

14 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

23 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya