Iran Pasang CCTV di Tempat Umum untuk Awasi Cara Perempuan Berpakaian
Editor
Ida Rosdalina
Sabtu, 8 April 2023 19:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya lebih lanjut untuk mengendalikan peningkatan jumlah perempuan yang menentang aturan berpakaian wajib, otoritas Iran memasang kamera di tempat umum dan jalan raya untuk mengidentifikasi dan menghukum perempuan yang tidak mengenakan pakaian, kata polisi, Sabtu, 8 April 2023.
Setelah diidentifikasi, para pelanggar akan menerima “pesan-pesan teks peringatan mengenai konsekuensinya,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Langkah ini ditujukan untuk “mencegah perlawanan terhadap undang-undang berhijab,” kata pernyataan itu, yang dilansir oleh kantor berita kehakiman, Mizan, dan media pemerintah lain, sambil menambahkan bahwa perlawanan semacam itu menodai citra spiritual negara dan menyebarkan ketidakamanan.
Jumlah perempuan Iran yang membuka cadar mereka sejak kematian seorang perempuan Kurdi di dalam tahanan polisi moral September lalu semakin banyak. Mahsa Amini ditahan karena diduga melanggar aturan berhijab. Pasukan keamanan memadamkan pemberontakan dengan tindak kekerasan.
Meski berisiko terhadap penangkapan karena menentang aturan berpakaian wajib, masih banyak wanita yang terlihat di mal, restoran, toko, dan jalan-jalan di seluruh negeri. Video perempuan tak bercadar melawan polisi moral telah membanjiri media sosial.
Pernyataan polisi hari Sabtu meminta pemilik bisnis untuk "secara serius memantau kepatuhan terhadap norma-norma sosial dengan inspeksi yang rajin".
Berdasarkan hukum syariah Islam Iran, yang diterapkan setelah revolusi 1979, para perempuan diwajibkan menutup rambut mereka dan mengenakan baju longgar panjang untuk menutupi bentuk tubuh mereka. Para pelanggar akan menghadapi teguran publik, denda atau penangkapan.
Menggambarkan cadar sebagai "salah satu pondasi peradaban bangsa Iran" dan "salah satu prinsip praktis Republik Islam," sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada 30 Maret bahwa tidak akan ada kata mundur dalam masalah ini.
Kementerian ini juga menyerukan warga masyarakat untuk mengkonfrontasi perempuan-perempuan tak bercadar. Arahan semacam itu dalam beberapa dekade terakhir telah memberanikan kelompok garis keras untuk menyerang perempuan. Pekan lalu, sebuah video viral menunjukkan seorang pria melemparkan yoghurt ke dua wanita tak bercadar di sebuah toko.
REUTERS
Pilihan Editor: Raja Charles Undang Anak-anak, Pahlawan Covid, dan Pekerja Sosial ke Penobatannya